Senin 14 Jan 2013 13:37 WIB

Negara Muslim Bersatu, Negara Congkak Dengki

Bendera Iran dan Pakistan (Ilustrasi)
Bendera Iran dan Pakistan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ZAHEDAN -- Persatuan di kalangan pemerintah dan negara Muslim adalah duri di mata negara congkak, kata Gubernur Jenderal Sistan dan Baluchestan Hatam Narouei.

Ia mengeluarkan pernyataan tersebut dalam satu pertemuan dengan Konsul Jenderal Pakistan untuk Zahedan Taher, Mahmoud Qureishi.

Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serangan teror baru-baru ini di Kota Quetta, Pakistan, sehingga menewaskan 129 warga dan melukai banyak orang lagi.

Narouei menyatakan aksi itu adalah bagian dari persekongkolan musuh  yang putus asa dari umat Muslim, dengan tujuan memecah-belah pengikut bermacam faksi Islam.

Pejabat provinsi Iran itu menyeru Teheran dan Islamabad agar memanfaatkan semua potensi mereka untuk menegakakn perdamaian dan ketenangan di wilayah tersebut.

Pada gilirannya, Konsul Jenderal Pakistan mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jenderal itu atas simpatinya pada rakyat Pakistan. Ia mengatakan, "Pakistan menganggap Iran sebagai poros kestabilan dan ketenganan di wilayah tersebut, yang penting buat Pakistan."

"Rencana musuh untuk memecah-belah umat Muslim akan gagal; Iran dan Pakistan mesti berbuat sekuat mungkin unguk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang termasuk bidang sosial-budaya; kerja sama erat antara Teheran dan Islamabad akan meningkatkan posisi mereka di dunia Muslim," katanya.

Ia menggarisbawahi mereka yang menghasut kerusuhan dan berada di belakang operasi teroris itu bukan umat Muslim, sebab aksi brutal semacam itu bertentangan dengan ajaran Islam.

Sebanyak 129 orang tewas dan 280 orang lagi cedera dalam tiga serangan bom di seluruh Pakistan pada Kamis (10/1). Ledakan tersebut ditujukan kepada kaum Syiah di ruang biliar yang padat pengunjung di Kota Quetta, Pakistan barat.

Iran dan Pakistan sejak dulu telah memiliki hubungan akrab dan erat sepanjang sejarah.

Kedua negara itu bertukar delegasi secara rutin dan pemimpin mereka bertekad untuk lebih mengembangkan hubungan serta kerja sama antara kedua negara bertetangga tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement