Senin 14 Jan 2013 15:27 WIB

Muslim New Jersey Sulit Membangun Masjid

Rep: Agung Sasongko/ Red: Citra Listya Rini
muslim amerika
Foto: huffingtonpost.com
muslim amerika

REPUBLIKA.CO.ID, BERNARDS -- Komunitas Muslim New Jersey tak berputus asa dalam usaha mendapatkan hak-hak dasar mereka, khususnya dalam hal izin pembangunan masjid. Mereka terus bekerja keras kendati penolakan dari warga lokal sangat kuat.

"Selalu ada resistensi terhadap setiap masjid," ungkap Kepala Islamic Center Hunterdon County, Flemington, Yaser ElMenshawy, seperti dikutip laman  My Jersey Center, Senin (14/1). 

Karena itu, kata Yaser, usaha yang dilakukan umat Islam lebih fokus mencari cara untuk membangun masjid tanpa harus melanggar aturan hukum. Tak heran, kalau mereka mencari bangunan yang tidak lagi terpakai, seperti misal toko yang bangkrut atau lahan yang memang jauh dari kota.

Setelah melakukan pencarian itu, mereka mendapatkan satu bangunan bekas kolonial di wilayah pinggiran kota Flemington. Bangunan seluas 4.252 meter persegi itu bercat-kan putih dengan atap berwarna abu-abu itu kondisinya sangat kokoh. 

Kebetulan pula, warga lokal tidak terlalu menghargai bangunan itu. Selanjutnya, komunitas Muslim menyewa seorang arsitek untuk membangun masjid baru mereka.Sayang, ketika mereka hendak membangun mulailah warga lokal mengintimadasi komunitas Muslim. 

"Ketika komunitas Muslim melihat bangunan ini, hal yang pertamakali mereka lihat adalah tulisan M-A-S-J-I-D," kata arsitek Daniel Lincoln, yang juga presiden dari komunitas sejarah Hills Somerset.

Sebelum ini, pada tahun 2011, Islamic Center Al Falah, Somerset County, membeli restoran di Brigdewater. Restoran itu disulap menjadi masjid. 

Dalam aturan kota itu, hal yang dilakukan komunitas Muslim dibolehkan secara hukum. Namun, beberapa bulan kemudian, dewan kota memutuskan untuk mengubah zonasi penggunaan lahan kota itu. Komunitas Muslim menolak aturan itu dan membawa kasus itu ke pengadilan. 

Hingga kini, masalah itu masih dalam masa persidangan.Dimintai komentar soal perlakuan tidak adil itu, Ketua Badan Perencanaanm Carol Bianchi mengatakan pihaknya tidak melihat adnaya ketidakadilan atau ketidaksetaraan.  

Menanggapi respon itu, ElMenshawy mengatakan kebijakan itu jelas merupakan bagian dari usaha menolak izin pembangunan masjid. "Itu masalah sebenarnya," kata dia.

Direktur Hak-hak Sipil, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Khurrum Ali, mengatakan pihaknya telahg mencoba untuk mendidik masyarakat AS tentang Islam dan Muslim.  "Kami terus mencoba tapi memang masih ada ketakutan," kata Ali. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement