REPUBLIKA.CO.ID, Hidup sebagai minoritas di tengah negara sekuler, tentu terasa berat bagi para mualaf terutama Muslimah.
Mereka harus mengenakan hijab yang sangat berbeda dari gaya berpakaian kebiasaan masyarakat. Mereka harus berkomitmen menutup aurat meski dibawah pandangan negatif masyarakat.
Namun, segala kesulitan tersebut rupanya tak mengecilkan hati para mualaf muslimah di Amerika Serikat (AS). Mereka justru menggelar kontes desain hijab.
Membuat sebuah tren mode hijab AS, itulah tujuan mereka. Mengagumkan para mualaf muslimah AS ini. Dipelopori seorang muslimah, Shaz Kaiseruddin (31 tahun), mereka mempopulerkan hijab di negeri Paman Sam.
"American Hijab Design Contest" diluncurkan Shaz pada musim gugur lalu. Ia membuka sebuah kontes untuk para perancang busana dapat menciptakan sebuah gaya jilbab khas Amerika.
Mengingat selama ini gaya berjilbab muslimah AS sangat standar dan hanya terpaku pada celana jins.Shaz mengatakan, setiap negara memiliki gaya berjilbab yang khas.
Di AS, sebagian besar muslimah sekedar memadukan hijab gaya arab dan gaya pakaian warga Amerika. Berangkat dari situlah, Shaz mempelopori para muallaf wanita lain untuk berfikir lebih kreatif dalam berhijab.
Sebagian besar wanita sekarang ini (di AS) mengenakan jilbab gaya arab untuk menutup kepala mereka namun mengenakan pakaian gaya Amerika untuk menutup tubuh.
"Padahal muslimah Arab memiliki gaya hijab sendiri, Malaysia pun memiliki gaya sendiri, India memiliki gaya sendiri, tapi kami belum pernah mendapatt gaya Barat atau gaya Amerika," ujarnya dikutip dari surat kabar lokal AS, Chicago Tribun.
Melalui kontes tersebut, Shaz dan muallaf muslimah AS lain berharap dapat menghasilkan sebuah karya mode hijab yang sangat khas Amerika. Dengan, "American Hijab Style" menjadi identitas muslimah AS di negeri mereka bahkan di seluruh dunia.
"Berharap kontes ini akan membuka pikiran dan menginspirasi kontes serupa di seluruh dunia. Saya selalu tertarik untuk berkiprah dalam keadilan sosial, serta sangat mencintai dunia fashion," tuturnya.