REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie tidak mempermasalahkan kadernya yang pindah ke partai politik lain.
"Gak jadi masalah, Partai Golkar sudah sering begitu. Tapi kami tetap memenangkan pemilu, paling rendah nomor dua," kata Aburizal di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol 29 Jakarta Pusat, Senin (14/1).
Ical, begitu ia biasa disapa, memaknai kader kutu loncat sebagai bagian dari demokrasi. Setiap politisi, menurutnya memiliki hak mencari institusi politik yang menurutnya lebih baik.
Menurut Ical, hal tersebut tidak hanya dialami kader Golkar, tetapi juga politisi dari parpol lain. Golkar, lanjut Ical, juga terbuka jika politisi partai lain masuk dan bergabung dengan Golkar.
Beberapa kader Golkar sebelumnya dikabarkan menyeberang ke partai pendatang baru, Nasional Demokrat (Nasdem). Sekjen Nasdem, Ahmad Rofiq mengakui sebelum penetapan parpol peserta pemilu oleh KPU, beberapa kader Golkar telah menjalin komunikasi intensif dengan Partai Nasdem.
Meski tidak menyebutkan jumlah politisi yang berpindah, Rofiq mengatakan bukan jaminan mereka langsung menjadi caleg dari Nasdem.
"Kami tetap pertimbangkan kualitas, visi, dan misinya," kata Rofiq menjelaskan.