REPUBLIKA.CO.ID, Pemprov DKI Jakarta terus mengejar target penambahan ruang terbuka hijau (RTH) hingga mencapai 30 persen dari luas ibu kota. RTH yang dibangun Pemprov DKI bukanlah sekadar berbentuk taman semata, namun akan lebih menonjolkan karakter ibu kota agar terlihat berbeda dengan kota-kota besar lainnya.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo meminta, agar tanaman di Jakarta diseragamkan dan disesuaikan dengan karakter ibu kota. Pihaknya pun terus mengejar untuk pencapaian target RTH hingga 30 persen. Masyarakat juga diajak untuk membantu penambahan RTH tersebut, sebab sesuai dengan peraturan baik publik maupun privat diminta bersama-sama melakukan penambahan RTH.
"Saya titip pesan agar karakter landscape Jakarta kelihatan dan berbeda dengan kota-kota di negara lain. Jenis karakter tanamannya juga berbeda sehingga ada pembedaan yang jelas, antara landscape Jakarta dengan negara lainnya," kata Jokowi, saat meninjau Kebun Bibit, di Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (14/1).
Untuk konsep landscape yang akan ambil harus memunculkan karakter Jakarta. Saat ini Jokowi mengaku masih meminta masukan dari beberapa pakar, salah satunya dari YAI. "Ini saya masih minta masukan dari YAI untuk landscape Jakarta, agar karakternya muncul betul," ujarnya.
Ia pun mengaku tidak ada masalah dengan anggaran yang akan dikeluarkan untuk menambah RTH di Jakarta. Meski demikian masih terdapat kendala dalam pembelian lahan. Selama 2012, setidaknya hanya Rp 300 juta anggaran yang terserap untuk penambahan RTH. Pada tahun ini pihaknya menargetkan bisa menghabiskan anggaran hingga Rp 20 miliar.
"Kita kejar-kejaran terus, tapi kan beli lahannya tidak mudah. Disiapin anggaran juga tidak bisa terserap karena memang tidak mudah. Tapi perlu diingat juga 30 persen itu privat dan publik, bukan kita semua," tambahnya.
Sementara itu, untuk menambah jumlah RTH di ibu kota Pemprov DKI selain menyiapkan lahan juga menyiapkan bibit yang akan ditanam di lahan RTH tersebut. Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Catharina Soeryowati mengaku, di ibu kota ada dua lokasi kebun bibit, yakni di Cipedak, Jakarta Selatan dan Hutan Kota Srengseng, Jakarta Barat. Berbagai jenis tanaman berada di kedua lokasi kebun bibit tersebut, di antaranya yakni trembesi, mahoni, tanjung, dan waru.
Ia menyebutkan kebon bibit di Cipedak seluas 3,5 hektar, sementara yang berada di Srengseng lebih luas yakni hingga 5 hektar. Taman yang ada pun tidak hanya pohon pelindung tetapi juga tanaman hias. "Bukan hanya pohon pelindung tapi juga ada tanaman hias yang dikembangkan. Ada juga beberapa pohon yang sudah siap tanam karena sudah berukuran besar," kata Catharina.