REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Warga di Desa Tanjung Muara, Kecamatan Ketahun, Bengkulu Utara, kembali diresahkan dengan kehadiran seeokor harimau. Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu kemudian menurunkan tim untuk mengevakuasi harimau Sumatra (Phantera Tigris Sumatrae) yang mengganas itu.
"Harimau itu sepekan terakhir tak jauh dari sekitar desa tersebut, sehingga masyarakat resah dan takut melakukan aktifitas sehari-hari," kata Kepala Seksi Wilayah 1 BKSDA Bengkulu Darwis Saragih, Selasa.
Ia mengatakan, pihaknya bersama tim sebelumnya sudah memasang kerangkeng setelah ada laporan warga setempat, namun saat petugas mau melihat kerangkeng itu, Minggu (13/1) mereka dihadang harimau tersebut.
Rombongan berbalik arah dan mencari jalan alternatif, ternyata harimau itu mengikuti arah rombongan tersebut dan akhirnya mereka pulang ke desa.
Untuk mengatasi harimau yang diduga lapar dan mengganas itu pihaknya menambah anggota tim dari Bengkulu sebagai penembak jitu. "Bila harimau tersebut masih menghadang atau berkeliaran disekitar desa Tanjung Muara, maka akan dilakukan penembakan dengan menggunakan bius," katanya.
Dalam tim itu juga diikutkan seorang tenaga medis untuk mengobati harimau yang akan terkena bius tersebut, kemudian harimau akan dibawa ke Bengkulu.
"Mudah-mudahan saja harimau itu sudah lari masuk hutan atau masuk kerangkeng, sehingga rencana penembakan menggunakan bius itu tidak dilakukan," ujarnya.