REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR-- Sebuah kapal berisi 48 warga Indonesia terbalik dihantam ombak di perairan Teluk Ramunia, Pengerang, Malaysia, dalam perjalanan menuju Batam. Insiden itu mengakibatkan tujuh penumpangnya hilang.
Dalam kejadian kira-kira 300 meter dari pantai pada Senin (14/1) pukul 5.20 itu, 41 korban termasuk dua anak-anak dan empat wanita diselamatkan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), polisi perairan serta polisi Kota Tinggi, demikian dilaporkan media-media lokal yang terbit di Kuala Lumpur, Selasa (15/1).
Empat korban berhasil mencapai pantai dengan berenang dan sisanya berpegangan pada badan kapal. Sementara ketujuh korban yang hilang, termasuk tekong dan dua awak kapal, masih dalam pencarian petugas.
Kapal sepanjang delapan meter tersebut terbalik ketika mencoba keluar dari Malaysia menuju Batam, secara ilegal. Kepala Operasi APMM Tanjung Sedili, Komander Mustafa Kamal Abas mengatakan, pihaknya segera mengirimkan tim penyelamat ke lokasi setelah mendapatkan informasi dari Malaysia Emergency Response Services (MERS999) yang dihubungi salah satu korban.
"Korban selamat berusia 20 hingga 40 tahun disamping kanak-kanak berusia satu dan dua tahun," katanya.
Ia menambahkan, hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa kapal tersebut terbalik karena hantaman ombak kuat disamping kemungkinan terjadi kebocoran. Semua korban tidak memiliki dokumen perjalanan yang sah. Kapal tersebut juga hanya memiliki kapasitas 20 penumpang, lanjut dia.
"Namun penyebab terbaliknya kapal tersebut masih dalam penyelidikan. Semua korban dibawa ke kantor polisi Sungai Rengit untuk tindakan selanjutnya, sementara operasi pencarian korban hilang masih diteruskan," katanya.