REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Longsor di Kampung Legok Bagong, RT 06/RW 02 Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, tak hanya menewaskan enam orang. Musibah itu menyebabkan 48 jiwa mengungsi.
Pantauan di lokasi kejadian, Selasa, longsor merusak empat rumah warga dan satu mushola. "Untuk keamanan warga, sementara waktu mereka diungsikan, karena dikhawatirkan ada longsor susulan," kata Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Yoes Sudrajat.
Yoes mengatakan, 48 warga diungsikan di tiga titik. Satu titik di SMP Negeri 7 Cipayung dihuni 28 jiwa, 17 jiwa di tempatkan di salah rumah warga di RT05/RW 04, tiga orang di rumah saudaranya dan dua rumah lagi diungsikan.
Longsor di Kampung Legok Bagong (Cibogo) terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu hujan mengguyur sejak pukul 02.00 WIB. Enam orang tewas tertimbun, satu orang selamat dan sisanya dievakuasi.
Lokasi longsor berada dibawah Diklat Security milik SGA grup Arta Graha. Posisi rumah warga berada di pinggiran tebing setinggi lebih 50 meter dengan kemiringan 70 derjat. Di atas tebingan yang ambruk merupakan lapangan bermain Diklat SGA, dan satu rumah seperti posko.
Menurut warga, karena saluran air sekolah di atas tebingan mampet, air keluar dari gorong-gorong sehingga menyebabkan tanah tebingan labil. Tanah tebingan sendiri belum diturap dan tidak ada pohon untuk penyangga.