REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Cuaca buruk tidak hanya memengaruhi pasokan ikan di pasaran lokal, tapi juga menyebabkan ekspor ikan laut seperti udang lobster dari wilayah pantai selatan Jawa Tengah, anjlok drastis.
Seperti dari wilayah Kebumen, pengiriman udang lobster ke eksportir di Jakarta yang biasanya bisa mencapai 4-5 kwintal per hari, saat ini maksimal hanya 1 kuintal saja.
''Sejak terjadi badai Narelle di Samudra Hindia, lobster hasil tangkapan nelayan memang turun drastis,'' kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kebumen, Saman, Selasa (15/1).
Menurut dia, sejak berlangsung cuaca buruk di Samudra Hindia, jumlah nelayan Kebumen yang tetap berani melaut hanya tingga sedikit. Dari 750 kapal kecil yang tertambat di beberapa lokasi sekitar Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kabupaten Kebumenn, hanya sekitar 75 kapal yang tetap melaut.
''Sebagian besar lainnya, memilih tidak melaut,'' jelasnya. Mereka ini memilih tidak melaut, karena selain risiko bahaya kecelakaan laut semakin tinggi, juga ikan yang berhasil ditangkap dalam cuaca buruk mengalami penurunan sangat tinggi.
Para nelayan yang memilih tidak melaut tersebut, mengisi waktu senggang selama terjadi badai, dengan berbagai kegiatan. Ada yang bekerja sebagai buruh serabutan, buruh kuli bangunan, dan ada juga yang menggarap sawah.
Ikan laut jenis udang lobster sebenarnya merupakan komoditas andalan yang dihasilkan oleh nelayan Kebumen. Seluruh nelayan Kebumen, mencari udang lobster ini di perairan pantai Kebumen dengan menggunakan kapal compreng yang diawaki 2-3 nelayan.
''Sebenarnya, saat ini harga lobster dalam kondisi hidup sedang sangat bagus. Untuk lobster mutiara, harganya bisa mencapai Rp 550 ribu per kg, lobster hijau Rp 350 ribu hingga Rp 370 ribu dan lobster merah sekitar Rp 250 ribu hingga Rp 270 ribu per kg,'' jelas Saman.
Namun karena cuaca buruk, udang-udang yang harganya mahal itu kini sangat sulit diperoleh nelayan.
Anjloknya perolehan lobster ini juga dialami nelayan Cilacap. Tengkulak ikan yang khusus menerima lobster hasil tangkapan nelayan Cilacap, Sumani, menyebutkan sejak terjadi cuaca buruk, pasokan lobster dari para nelayan anjlok drastis.
''Biasanya kami bisa menerima pasokan lobster sebanyak 40 kg per hari. Tapi sejak terjadi cuaca buruk, lobster yang dijual nelayan pada kami turun hanya tinggal 10 kg per hari,'' katanya.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement