REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Koran Israel Haaretz menuliskan editorialnya dalam tulisan arab pada Selasa (15/1) waktu setempat. Tulisan itu meminta warga Arab-Palestina memberikan suaranya dalam pemilu Knesset Israel ke-19 yang akan berlangsung pada 22 Januari mendatang.
"Kepada Massa Arab...Keluarlah dan Memilih" digunakan sebagai judul editorial. Sedikitnya 50 persen orang Arab di Israel enggan berpartisipasi dalam pemilu. Mayoritas dari mereka tidak percaya pada demokrasi Israel. Mereka tidak akan memberikan legitimasi pada pemerintah Israel yang menduduki wilayah Palestina.
Akan tetapi, bagi warga Arab yang berpartisipasi dalam pemilu meyakini mereka harus masuk parlemen Israel, Knesset. Hal ini agar mereka dapat mempertahankan hak-hak mereka dalam masyarakat Israel.
Koran 'Haaretz' yang berhaluan kiri, mendorong orang Arab untuk memilih. Tulisan tersebut bertujuan untuk meyakinkan orang Arab yang berbasis di Israel akan pentingnya pemilu dalam demokrasi.
Penulis menekankan pihak Israel telah mengecualikan orang Arab dari keputusan politik penting. Editorial yang ditulis dalam huruf Arab tersebut melawan boikot pemilu.
Dalam tulisan itu dinyatakan, pemilihan Knesset tidak membuat perubahan apapun selama ini. Mereka hanya melegitimasi proyek negara Zionis, kolonialisme, dan rasisme. "Negara dibangun di atas reruntuhan rakyat kita, " kata tulisan itu seperti dikutip Al-Arabiya, Rabu (16/1).
Israel dinyatakan telah membuat warga mengungsi dan menduduki tanah mereka. Negara Yahudi masih menghantui, dimanapun mereka pergi akan dibunuh. Israel akan mencegah rakyat berjuang. Israel juga mengklaim hak rakyat Palestina untuk mengembalikan rumah dan tanah air.