Rabu 16 Jan 2013 11:42 WIB

Sriwijaya FC: Menpora Harus Dahulukan Penyelesaian Dualisme

Cabup Dodi Reza Alex Nurdin
Foto: Dodi Reza.com
Cabup Dodi Reza Alex Nurdin

REPUBLIKA.CO.ID,  PALEMBANG -- Presiden Klub Sriwijaya Football Club Dodi Reza, meminta Menteri Pemuda Olahraga Roy Suro mendahulukan penyelesaian permasalahan dualisme kompetisi sepak bola di Indonesia di antara tugas lain.  

"Harapan banyak ditujukan kepada Menpora yang baru dan sangat mendesak menyelesaikan kasus dualisme kompetisi. Ini harus didahulukan," ujar Dodi yang dihubungi di Palembang, Rabu (16/1).

Menurut dia, permasalahan itu telah berlangsung cukup lama terhitung sejak awal tahun 2012 dan merugikan berbagai pihak terutama pemain sepak bola.

Sejumlah pemain sepak bola yang memperkuat klub profesional tidak menerima gaji karena perusahaan yang menyokong tim mengalami defisit anggaran.

"Dampak dari permasalahan itu yang sangat luar biasa. Jadi bukan sebatas perselisihan organisasi saja tapi menyebar ke seluruh pelaku sepak bola Tanah Air. Tim Nasional juga terkena imbasnya karena PSSI melarang pemain LSI bergabung," katanya.

Kompetisi sepak bola di Indonesia memiliki dua kompetisi yakni Liga Super Indonesia yang dijalankan PT Liga Indonesia, dan Liga Primer Indonesia oleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo.

Sementara, Sriwijaya Football Club ditengah konflik PSSI dan KPSI (Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia) itu memilih bergabung pada Liga Super Indonesia bersama sejumlah klub elite di Indonesia seperti Persipura, Persib, Arema Indonesia, dan lainnya.

"Meski banyak yang meragukan kepemimpinan Roy Suryo, tapi saya secara pribadi tetap memberikan dukungan karena menilainya sebagai sosok yang mau bekerja keras," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement