REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Presiden Klub Sriwijaya Football Club Dodi Reza, meminta Menteri Pemuda Olahraga Roy Suro mendahulukan penyelesaian permasalahan dualisme kompetisi sepak bola di Indonesia di antara tugas lain.
"Harapan banyak ditujukan kepada Menpora yang baru dan sangat mendesak menyelesaikan kasus dualisme kompetisi. Ini harus didahulukan," ujar Dodi yang dihubungi di Palembang, Rabu (16/1).
Menurut dia, permasalahan itu telah berlangsung cukup lama terhitung sejak awal tahun 2012 dan merugikan berbagai pihak terutama pemain sepak bola.
Sejumlah pemain sepak bola yang memperkuat klub profesional tidak menerima gaji karena perusahaan yang menyokong tim mengalami defisit anggaran.
"Dampak dari permasalahan itu yang sangat luar biasa. Jadi bukan sebatas perselisihan organisasi saja tapi menyebar ke seluruh pelaku sepak bola Tanah Air. Tim Nasional juga terkena imbasnya karena PSSI melarang pemain LSI bergabung," katanya.
Kompetisi sepak bola di Indonesia memiliki dua kompetisi yakni Liga Super Indonesia yang dijalankan PT Liga Indonesia, dan Liga Primer Indonesia oleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo.
Sementara, Sriwijaya Football Club ditengah konflik PSSI dan KPSI (Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia) itu memilih bergabung pada Liga Super Indonesia bersama sejumlah klub elite di Indonesia seperti Persipura, Persib, Arema Indonesia, dan lainnya.
"Meski banyak yang meragukan kepemimpinan Roy Suryo, tapi saya secara pribadi tetap memberikan dukungan karena menilainya sebagai sosok yang mau bekerja keras," katanya.