Rabu 16 Jan 2013 11:47 WIB

Indonesia Layak Menjadi Laboratorium Pluralisme

Pluralitas (ilustrasi)
Pluralitas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,Pattani – Menteri Agama Suryadharma menegaskan di forum internasional, Indonesia tepat  menjadi laboratorium penelitian hubungan yang baik antarumat beragama dalam sebuah negara.

“Kesadaran akan fitrah kemanusiaan dan konsep persaudaraan inilah yang mendasari masyarakat Indonesia sehingga sampai hari ini dan seterusnya tetap bersatu dalam NKRI.Kita berbeda tetapi kita satu,” ujar Menag usai menjadi pembicara di seminar internasional Princess of Songkhala University Pattani Campus, Thailand, Rabu (16/1).

Menag menjelaskan bahwa penganut agama-agama di Indonesia memiliki dasar yang kuat sehingga bisa bersatu dalam perbedaan. Dasar tersebut adalah kesadaran bahwa perbedaan itu fitrah. 

“Perbedaan itu adalah fitrah. Jika tidak menerima perbedaan,berarti kita mengingkari fitrah kemanusiaan,” tegas Menag.

Umat Islam Indonesia pun, ujarnya, mempunyai tiga konsep persatuan dan persaudaraan, yaitu ukhuwah Islamiyah (persaudaran seagama), ukhuwah wathoniyah (persaudaraan sebangsa), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan kemanusiaan).

Terkait kerukunan, Menag menegaskan bahwa sebagai negara yang mempunyai lebih dari 17 ribu pulau, Indonesia sangat plural. “Perekat utamanya, salah satunya adalah kekuatan Islam. Yaitu Islam yang toleran, Islam yang berwajah kemanusiaan, dan Islam yang rahmatan lil alamin,” terang Menag.

Saat jumpa pers, Menag menyampaikan bahwa lembaga pendidikan Islam juga mengakomodir nilai-nilai lokal. Menurutnya, umat Islam Indonesia, hidup dalam lingkungan yang plural sehingga harus bisa memahami kondisi tersebut dengan mengembangkan kebijakan yang lebih bermanfaat bagi lingkungannya.

Di Thailand, Menag juga mengadakan pertemuan dengan Sekjen Southern Border Provinces Administrative Center (SBPAC), Kolonel Polisi Tawee Sodsong. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh tokoh-tokoh Muslim Provinsi Pattani.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement