Rabu 16 Jan 2013 12:02 WIB

Sweater Berkerah V Ciri Gay di Malaysia

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pria menggunakan sweater berkerah V (ilustrasi)
Foto: BACKYARD SHOP
Pria menggunakan sweater berkerah V (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Para pria berhati-hatilah bila anda mengenakan pakaian jenis ini bila sedang berada di Malaysia.

Persatuan Guru Malaysia yang didukung pemerintah Malaysia mengeluarkan sejumlah petunjuk bagi orangtua untuk mengetahui apakah anak lelaki mereka penyuka sesama jenis atau tidak.

Beberapa di antara anda mungkin menganggap aneh satu petunjuk ini, yakni ketika seorang anak lelaki mengenakan sweater berkerah V atau V neck dan kaos tanpa lengan, maka ia patut sangat dicurigai penyuka sesama jenis. Para remaja yang memakai pakaian ketat, pakaian berwarna terang dan berperawakan kekar juga dianggap menjadi tanda jelas ia seorang gay. 

Sweater bergaya V-neck pernah dianggap sebagai item fashion berkelas. Sweater jenis ini pernah menjadi salah satu pakaian favorit Pangeran Wales. Juara tenis Wimbledon pada 1930-an Fred Perry juga pernah memakainya. Sejak dijual pertama kali 80 tahun lalu, hingga kini item fashion ini masih populer baik bagi pria maupun perempuan. 

Wakil Menteri Pendidikan Malaysia Mohd Puad Zarkashinot, seperti dilansir Daily Mail, Selasa (15/1) mengatakan beberapa orang di Malaysia mengetahui 'gejala' awal homoseksual, biseksual dan transgender. Petunjuk tersebut dikeluarkan untuk mencegah gejala-gejala di atas meluas.

Sejauh ini 10 seminar bagi orangtua mengenai bagaimana mengenal gejala homoseksual pada anak, menurut laporan telah digelar di Malaysia. Lebih dari 1.500 orang mengikuti seminar tersebut. 

Homoseksualitas sangat tabu dan dilarang di Malaysia. Hal itu dianggap bertentangan dengan fitrah manusia. Tahun lalu, pemerintah melakukan sensor lagu Born This Way milik Lady Gaga karena liriknya mendukung keberadaan gay dan lesbian.

Lembaga hak asasi internasional Amnesty International mengkritik seminar yang diadakan pemerintah Malaysia. Menurut lembaga itu, petunjuk yang dikeluarkan terdengar seperti berasal dari zaman Victoria di Inggris, bukan dari zaman moderen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement