Rabu 16 Jan 2013 12:43 WIB

Harga Bahan Pokok di Bandung Merangkak Naik

Rep: Ghalih Hurianto / Red: M Irwan Ariefyanto
Bahan pokok
Foto: Antara
Bahan pokok

REPUBLIKA.CO.ID,SOREANG -- Kenaikan harga bahan pokok di Kabupaten Bandung seperti telur, daging ayam dan sapi cukup memberatkan masyarakat. Kenaikan harga terasa pada sepekan terakhir, membuat masyarakat harus memutar otak untuk keperluan makan sehari-hari. Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan Kabupaten Bandung memprediksi kenaikan harga bahan pokok sampai akhir Januari.

Salah seorang warga Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Reni (32) mengatakan kenaikan harga bahan pokok cukup memberatkan. Reni menuturkan, dalam satu bulan keluarganya mengeluarkan biaya sebesar sekitar Rp 900 ribu untuk kebutuhan pokok. Dengan kenaikan bahan pokok, pengeluaran bulanan juga akan meningkat. "Kalau dihitung per hari bisa belanja Rp 20 ribu. Belum lagi kebutuhan bulanan. Kenaikan bahan pokok pasti memberatkan," ungkapnya, usai berbelanja di Pasar Sayati, Rabu (16/1).

Kepala Bidang Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Diskoperindag Kabupaten Bandung, Engkus Kustiana mengatakan, kenaikan harga bahan pokok terjadi karena permintaan naik. Namun stok bahan pokok masih terbilang aman. "Untuk stok bahan pokok masih ada dan mampu memenuhi permintaan masyarakat," ujarnya.

Selain itu pengaruh cuaca juga mempengaruhi kenaikan harga bahan pokok. Cuaca hujan mengakibatkan banjir dan genangan di beberapa tempat, sehingga distribusi bahan pokok sempat terhambat dan biaya distribusi juga meningkat. "Ya memang cuaca cukup mempengaruhi kenaikan harga. Kendaraan pengangkut bahan pokok harus memutar jika ada macet atau banjir, itu yang menyebabkan biaya distribusi naik," ungkapnya