Rabu 16 Jan 2013 12:51 WIB

OCBC NISP Tawarkan Obligasi 3 Triliun

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: M Irwan Ariefyanto
Logo Bank OCBC NISP
Logo Bank OCBC NISP

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank OCBC NISP Tbk menawarkan obligasi dengan mekanisme berkelanjutan, besarannya mencapai tiga triliun rupiah. Jumlah tersebut merupakan bagian dari total Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP mencapai enam triliun rupiah.

Obligasi Berkelanjutan I Tahap I OCBC NISP 2013 memunyai suku bunga tetap. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100 persen dari nilai pokok obligasi yang terdiri dari tiga seri. Head Investment Banking PT Indo Premier Securities, Rayendra L Tobing, mengatakan seri A berjangka waktu atau tenor 370 hari dengan indikasi bunga 6-6,75 persen per tahun.

Seri B bertenor dua tahun dengan indikasi bunga 6,25-7,25 persen per tahun. Seri C bertenor tiga tahun dengan indikasi bunga 6,75-7,60 persen per tahun. "Seluruh dana hasil penawaran obligasi ini untuk pertumbuhan usaha dan penyaluran kredit," kata Rayendra di Jakarta..

Adapun yang bertindak sebagai penjamin e obligasi adalah PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas, PT NISP Sekuritas, dan PT OCBC Sekuritas Indonesia. Sedangkan wali amanat adalah PT Bank Mega Tbk. Obligasi ini mendapat peringkat AAA dan Stable Outlook dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan PT Fitch Rating Indonesia.

Nilai nominal masing-masing seri akan diketahui setelah pelaksanaan penawaran awal (bookbuilding). Indikasi jadwal bookbuilding sekitar 15-30 Januari 2013. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan 11 Februari. Masa penawaran umum 13-14 Februari, penjatahan 15 Februari, pembayaran pemesanan 18 Februari, distribusi obligasi secara elektronik 19 Februari, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia 20 Februari.

Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, mengatakan sebagian besar hasil obligasi untuk penyaluran kredit perusahaan yang didominasi sektor manufaktur, perdagangan, dan jasa. "Tahun ini kami menargetkan kredit tumbuh 20-30 persen," katanya dijumpai Republika terpisah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement