Rabu 16 Jan 2013 16:02 WIB

BEI Sebut Rata-rata Transaksi Harian Rp5 Triliun

Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Nilai rata-rata transaksi perdagangan saham harian di pasar modal domestik mengalami peningkatan hingga mencapai Rp5 triliun. Keterangan itu disampaikan langsung oleh Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Ito Warsiot.

Ito Warsito di Jakarta, Rabu (16/1) mengatakan peningkatan likuiditas saham-saham di pasar modal dalam negeri mendorong nilai rata-rata transaksi saham harian naik. "Kami melihat karena adanya kenaikan likuiditas. Sebenarnya, kami tidak tahu apakah itu karena perdagangan lebih awal atau karena sentimen global," kata dia.

Pada tahun ini, katanya, Bursa Efek indonesia menargetkan nilai rata-rata transaksi saham harian dapat mencapai Rp5,5 triliun atau meningkat sekitar 22,22 persen dibanding tahun lalu yang mencapai Rp4,5 triliun.

"Memang masih kurang dari harapan kami. Tapi kami yakin likuiditas masih bisa meningkat," kata Ito. Menurut dia, harapan terhadap nilai transaksi harian itu dapat tercapai dengan pertumbuhan ekonomi yang sesuai ekspektasi, krisis globa yang meredal, dan penambahan jumlah emiten.

Pada tahun ini, pihak BEI menargetkan penambahan jumlah emiten sebanyak 30 perusahaan. Menurut dia, meningkatya transaksi saham itu juga didorong dari porsi kepemilikan investor domestik yang cenderung meningkat dalam tiga tahun terakhir.

"Partisipasi investor domestik di transaksi bursa itu sejalan dengan kenaikan jumlah invcestor dalam tiga tahun terakhir. Karena rekening efek naik dua kali lipat," kata dia.

Ito mengatakan, BEI akan terus mendorong investor domestik untuk masuk ke pasar modal dalam negeri dengan sosialisasi dan edukasi. " Tapi, kita juga tidak membatasi kepemilikan asing," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement