REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan yang turun di Puncak pada Rabu pagi dan siang hari (16/1) menyebabkan debit sungai Ciliwung hulu naik drastis.
Pada pukul 11.00 WIB, Tinggi Muka Air (TMA) Bendungan Katulampa mencapai 70 cm (Siaga III) namun pada pukul 12.00 WIB naik menjadi 170 cm (Siaga II). Pukul 14.00 WIB TMA Bendungan Katulampa mencapai 180 cm dan bertahan di Siaga II.
Pada pukul 15.00 Wib ketinggian turun menjadi 150 cm (Siaga III). "Kondisi ini akan berpengaruh pada banjir di Jakarta terutama daerah di sepanjang Ciliwung hilir yang saat ini masih banjir," kata Sutopo.
Sementara itu di Depok tinggi muka air mencapai 280 cm atau Siaga II. Sedangkan pada pukul 15.00 WIB TMA Manggarai masih 920 cm (Siaga II). Hanya kurang 40 cm menyentuh batas Siaga I karena batas kategori Siaga 1 adalah 950 cm.
"Dengan kondisi demikian dapat dipastikan bahwa banjir akan tetap bertahan. Bahkan beberapa tempat akan mengalami kenaikan tinggi banjirnya kembali," kata Sutopo.
Diperlukan waktu sekitar 6-7 jam perjalanan banjir dari Depok menuju Jakarta. Diperkirakan pada Rabu malam (16/1) pukul 21.00 - 22.00 Wib, debit Ciliwung di hilir akan makin meningkat dan terus banjir. Tinggi muka air di sungai lain di Karet 660 cm (Siaga I).
Masyarakat dihimbau untuk terus waspada BNPB, BPBD DKI Jakarta, Kementerian PU, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Basarnas, TNI, Polri dan unsur lainnya bersama-sama memberikan bantuan darurat kepada masyarakat yang terkena korban bencana.
"Prinsip utama dalam tanggap darurat adalah “save more live”. Artinya kita hindari jatuhnya korban akibat bencana. BNPB telah menetapkan Posko Nasional untuk penenggulangan banjir Jakarta dan sekitarnya berlokasi di Kantor Kementerian PU," jelas Sutopo.