REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI SELATAN -- Warga RW 001, Kelurahan Margajaya, Bekasi Selatan, mulai membersihkan lumpur sisa banjir. Air mulai surut sejak banjir yang mendatangi wilayah itu pada Selasa (15/1).
Banjir mulai surut pada Rabu (16/1), tepatnya pukul 07.00 WIB pagi. Banjir surut, warga pun berduyun-duyun kembali ke rumah masing-masing. Namun banjir menyisakan endapan lumpur di seluruh wilayah RW 01. Ketebalan lumpur bahkan mencapai 10 sentimeter.
Alhasil, warga pun langsung melakukan upaya bersih-bersih. Berdasarkan data dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bekasi, ada 300 kepala keluarga di RW01 yang menjadi korban banjir.
Tujono, warga korban banjir, menyatakan, tidak merasa khawatir apabila nantinya air kiriman dari Bogor kembali membuat tempat tinggalnya kebanjiran.
Tujono pun menyatakan, dirinya telah terbiasa dengan kegiatan bersih-bersih yang dilakukan. Pasalnya, setiap banjir kondisinya selalu seperti ini. Bahkan, endapan lumpur saat banjir 2007 mencapai 30 sentimeter.
Terkait dengan ketersediaan logistik bagi korban banjir, Ketua Tagana Kota Bekasi Engkus Kustara menyatakan Dinas Sosial Kota Bekasi selalu memantau kebutuhan logistik korban banjir, terutama sembako. Sehingga warga korban banjir tidak akan kekurangan logistik.
Selain itu, ada juga bantuan dari masyarakat dan yayasan pendidikan yang langsung menyalurkannya ke dapur umum di depan Lottemart.
"Bentuk bantuan dari masyarakat dan yayasan berupa pakaian bekas layak pakai dan nasi bungkus," kata Engkus.
Engkus menambahkan, Tagana selaku pelaksana di lapangan selalu berkoordinasi dengan dinas terkait, seperti Dinas Sosial dan Dinas Kesbangpolinmas. Bahkan pihaknya juga membuat laporan ke Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat terkait kebutuhan warga korban banjir.
Selama banjir yang terjadi di sekitar Kecamatan Bekasi Selatan, Tagana telah mengerahkan 20 personel ditambah lima orang PNS dari Pemkot Bekasi. Rencananya, Tagana akan menutup dapur umum pada esok hari, Kamis (17/1).