REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Meski sudah tinggal di Inggris selama tujuh tahun, striker Manchester City Carlos Tevez masih belum memahami sepenuhnya Bahasa Inggris. Akibatnya, ia terkena larangan menyetir selama enam bulan dan denda sebesar 1540 poundsterling (Rp 24 juta).
Seperti dikutip dari Yahoosport, Kamis (17/1), kejadian bermula ketika kepolisian Manchester mengirim surat panggilan kepada Tevez. Penyerang asal Argentina itu diduga telah melakukan sejumlah pelanggaran lalu lintas seperti tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), dua kali mengemudi dengan mengebut.
Lantaran tidak mengerti Bahasa Inggris, Tevez mengabaikan surat panggilan tersebut. Alhasil, persoalan ini pun akhirnya dilimpahkan ke Pengadilan Manchester dan Tevez harus menjalani sidang pada Rabu (16/1) waktu setempat.
Sayangnya, Tevez tak hadir dalam persidangan tersebut. Ia hanya diwakili oleh pengacaranya Gwyn Lewis. "Dia mengerti arti kata police (polisi). Namun, tidak dengan kata-kata yang lebih rumit seperti Cheshire Constabulary (Kepolisian Chesire) sedangkan kata police tak muncul. Memang kata constabulary sudah diakui secara internasional, tapi kata police lebih dikenal internasional," kata Lewis seperti dikutip dari Guardian, Kamis (17/1).
Dalam pengadilan tersebut, Lewis membantah kliennya menyetir dengan mengebut. Namun, Lewis tidak menampik kliennya tak mempunyai SIM Inggris.
Lewis berjanji kliennya akan segera mengurus SIM Inggris. Kejadian tersebut menambah panjang daftar pemain Manchester City yang terkena masalah dengan polisi.
Sebelumnya, ada striker Manchester City Mario Balotelli yang tertangkap sedang parkir mobil sembarangan di dekat toko pakaian Manchester pada Sabtu (11/1). Ia pun dikenai tilang oleh polisi Manchester.