REPUBLIKA.CO.ID, NOUAKCHOTT -- Militan garis keras menyandera 41 orang asing, termasuk tujuh warga AS, setelah serangan terhadap sebuah ladang gas di Aljazair timur. Demikian kata seorang juru bicara kelompok itu kepada dua jaringan berita Mauritania pada Rabu.
"Empat-puluh satu orang Barat, termasuk tujuh warga AS, Prancis, Inggris dan Jepang, disandera," kata juru bicara itu kepada kantor berita Mauritania dan Sahara Media.
Ia menyatakan lima sandera ditahan di ladang gas itu. Sementara, sandera lainnya berada di sebuah kompleks perumahan di sekitar lokasi tersebut.
Dua orang asing, seorang diantaranya warga Inggris, dilaporkan tewas dalam serangan fajar terhadap sebuah bis.
Menurut juru bicara itu kepada kedua media tersebut, serangan dilakukan sebagai reaksi atas campur tangan mencolok Aljazair yang mengizinkan pesawat-pesawat Prancis menggunakan wilayah udaranya untuk melancarkan serangan di Mali utara.
Ia menyebut sikap Aljazair itu sebagai pengkhianatan bagi darah yang ditumpahkan syuhada Aljazair yang dibunuh oleh pasukan penjajah Prancis.