Kamis 17 Jan 2013 13:36 WIB

Banjir di Depok Rendam 1000 Rumah

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pengungsi Banjir (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pengungsi Banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Banjir akibat luapan Sungai Ciliwung tidak hanya merendam ibu kota, Jakarta. Banjir juga mengakibatkan sekitar 1000 rumah terendam di Depok.

Ketinggian air akibat luapan Sungai Ciliwung di Perumahan Bukit Cengkeh I dan II, Tugu, Cimanggis, Depok hampir mencapai 150 centimeter. Banjir diakibatkan oleh derasnya guyuran hujan di wilayah Jabodetabek sejak Rabu (16/1) malam.

Berdasarkan pantauan di lokasi, banjir di gerbang pintu masuk Perumahan Bukit Cengkeh I dan II setinggi 50 centimeter. Sedangkan, di dalam perumahan sendiri air sudah mencapai sekitar leher orang dewasa.

Selain itu, sebanyak 15 warga Kemirimuka di bantaran Sungai Ciliwung juga mengalami hal yang serupa. Wilayah lain di Depok yang terendam air juga terjadi di Mutiara Depok dan Mekar Perdana.

Para korban banjir saat ini memilih untuk bertahan di dalam rumah masing-masing. Meskipun banjir mengganggu aktivitas mereka.

Sementara itu, Lurah Tugu, Cimanggis, Suryana Yusuf mengatakan terdapat lebih dari 1000 rumah yang terendam banjir. Kondis itu diakibatkan dua kali kecil meluap, yakni Kali Laya yang berada di atas pemukiman warga dan Kali Jantung dari bagian bawah pemukiman warga.

Menurut Suryanan, evakuasi 11 keluarga yang terendam banjir telah dilakukan pada Rabu karena ketinggian air telah mencapai 1,5 meter di Perumahan Taman Duta. "Nggak  nyangka air datang karena Rabu sore kondisi cuaca cerah," kata Suryana di lokasi banjir perumahan Bukit Cengkeh II, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (17/1).

Ia menambahkan, air kali laya mulai meluap pada Kamis (17/1) pukul 02.00 WIB. Sedangkan, air dari Kali Jantung meluap sejak pukul 09.00 WIB. "Mungkin memang ada banjir kiriman juga. Kalau lihat dari hujan ya tidak terlalu deras," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumberdaya Air Kota Depok, Enco Kuryasa, mengatakan terdapat 12 titik banjir. Menurutnya, ketinggian air luapan kali lebih parah dari biasanya.

"Luar biasa lebih meluap pada hari Kamis karena posisi curah hujan sampai 73 milimeter/jam dari normalnya 30 milimeter per jam," kata Enco.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement