REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Calon gubernur Jabar dari PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka menyatakan koordinasi dan kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan DKI Jakarta mutlak dilakukan terkait penanggulangan mengatasi banjir yang merendam wilayah ibu kota.
"Ke depannya harus ada komunikasi yang intensif antara DKI Jakarta dan Jabar terkait musibah banjir saat ini," kata Rieke Diah Pitaloka, di Posko RDP, Jalan Kayu Agung I/A4. Kliningan Buah Batu, Kota Bandung.
Menurut dia, penanggulangan masalah banjir di Jakarta harus dilakukan secara simultan mulai dari hilir hingga ke hulu. "Di wilayah hilir pemerintah DKI tengah mempersiapkan sistem drainase kota. Namun tanpa perbaikan di wilayah hulu yakni Jabar dan Banten maka banjir kiriman akan terus menghantui dan mengancam warga Jakarta," kata dia.
Oleh karena itu, kata Rieke, Provinsi Jawa perlu memprioritaskan merehabilitasi kelima daerah aliran sungai (DAS) di Jabar yang kondisinya semakin parah dan semakin memprihatinkan.
Ribuan villa dan perumahan mewah dan atau peristirahatan di kawasan Ciawi, Puncak, Cipanas yang sebagian besar pemiliknya warga Jakarta dibangun tanpa acuan RTN/RTW telah memperparah rusaknya wilayah hulu sebagian daerah resapan air.
Dikatakannya, akibat ketidakberdayaan Pemprov Jabar dalam menghadap kekuatan "orang pusat" menyebabkan upaya membendung tekanan pembangunan tidak pernah berhasil.
Ia menambahkan, mulai hari ini dan ke depannya, Pemprov DKI Jakarta dan Jabar dengan dukungan penuh pemerintah pusat secara bersama-sama perlu menertibkan kawasan Ciawi, Puncak, Cipanas agar kembali berfungsi sebagai daerah resapan air.