REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Penasihat politik tertinggi Cina, Jia Qinglin, kemarin mengatakan bahwa Cina dan Jepang harus menyelesaikan sengketa Kepulauan Diaoyu melalui dialog dan konsultasi.
"Kedua pihak harus menangani sengketa Kepulauan Diaoyu secara benar dalam rangka memastikan bahwa hubungan bilateral tetap di jalur perkembangan yang sehat dan stabil," kata Jia, yang juga Ketua Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China (CPPCC), ketika bertemu dengan mantan Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama.
Seperti dilaporkan Xinhua, Kamis (17/1), Jia mengatakan kerja sama antara Cina dan Jepang akan melayani kepentingan mendasar kedua pihak, serta wilayah dan masyarakat internasional. Cina menekankan pentingnya hubungan dengan Jepang dan akan terus bekerja untuk mengembangkan hubungan bilateral sesuai dengan perjanjian sebelumnya, kata Jia.
Hatoyama mengatakan, Jepang harus bekerja sama dengan Cina untuk mengatasi isu-isu global, serta meningkatkan kerja sama di Asia timur. Hatoyama, yang saat ini melakukan kunjungan pribadi ke Cina, mengatakan kesulitan saat ini dalam hubungan bilateral Jepang-Cina harus diselesaikan melalui dialog.