Jumat 18 Jan 2013 14:04 WIB

Kemenkominfo Berusaha Jaga Kualitas Layanan Telekomunikasi

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Djibril Muhammad
Juru Bicara Kementerian Kominfo Gatot Dewa Broto
Foto: Antara
Juru Bicara Kementerian Kominfo Gatot Dewa Broto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berusaha agar tetap menjaga kualitas layanan telekomunikasi tetap terjaga dengan baik. Hal itu diungkapkan melalui Siaran Pers No.6/PIH/KOMINFO/1/2013 tentang Back up Layanan Telekomunikasi dan Penyiaran Dalam Penanganan Musibah Banjir di Jakarta dan Sekitarnya.

"Karena cukup tingginya penggunaan media sosial dan juga layanan komunikasi oleh masyarakat luas, korban banjir, para wartawan maupun para petugas publik di lapangan, maka kualitas layanan telekomunikasi harus tetap terjaga dengan baik. Kepanikan publik oleh bencana banjir tidak boleh diperburuk oleh kemungkinan buruknya kualitas layanan," tutur Gatot S Dewabroto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo dalam siaran persnya, Jumat (18/1).

Menurutnya, Kemenkominfo juga telah membuat surat edaran yang diteruskan secara resmi kepada seluruh perusahaan telekomunikasi yang menjadi klien dan rekanan Kemenkominfo.

Selama ini, khusus mengenai potensi pemadaman listrik, Kemenkominfo juga telah meminta para penyelenggara telekomunikasi tersebut untuk menyiapkan alternatif 'back up' agar seandainya terputus suplai energinya dapat segera diantisipasi dalam hitungan waktu sesingkat mungkin.

Sementara terkait tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) para penyelenggara telekomunikasi, lanjut Gatot, pihaknya juga mengimbau agar para perusahaan tersebut mau membantu dan peduli terhadap segala kebutuhan sosial dari para korban banjir dengan menyediakan berbagai bantuan yang dibutuhkan.

"Yang terpenting Kemenkominfo mewajibkan seluruh perusahaan penyedia jasa telekomunikasi atau provider yang ada di Indonesia untuk tetap menjaga kualitas layanannya di tengah bencana banjir melanda Jakarta dan kota-kota lain," tuturnya lagi.

Pihak Kementerian juga mengingatkan agar para penyelenggara jasa tersebut dapat mengantisipasi segala potensi gangguan yang mungkin terjadi, seperti terendamnya berbagai sentra infrastruktur yang mungkin berada di dataran rendah atau juga kemungkinan pemadaman atau gangguan saluran listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement