REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu Kota Jakarta kembali dikepung banjir. Setiap kali terendam banjir, usulan untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta pun selalu bergulir.
Ekonom Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan wacana pemindahan ibu kota Jakarta tak boleh berhenti sebagai usulan-usulan pepesan kosong para tokoh politik.
''Saya kira ini waktunya memulai tahapan realisasi wacana pemindahan ibu kota,'' ujar Dahnil kepada Republika Online (ROL), Jumat (18/1).
Menurut Dahnil, pemerintah pusat harus mulai melakukan studi kelayakan mengenai daerah baru yang akan menjadi pusat pemerintahan RI.
''Pemindahan Ibu Kota dan pusat pemerintah sudah menjadi keharusan. Ini harus menjadi prioritas jangka panjang pemerintah. Dan itu harus sudah dimulai dari sekarang,'' tegas Dahnil.
Ia menilai pemindahan pusat pemerintahan setidaknya dapat menjadi salah satu cara menggiring pergeseran pusat pertumbuhan ekonomi dari Jakarta dan Jawa ke daerah lain di Indonesia,
''Selama ini semua pusat kegiatan ekonomi, politik dan pemerintahan terpusat di Jakarta,'' tuturnya.
Dahnil optimistis pemindahan ibu kota negara ke daerah lain akan mendorong pergeseran pusat aktivitas dan pertumbuhan ekonomi. ''Ini bisa menjadi salah satu solusi memperkecil kesenjangan ekonomi di Indonesia.''
Menurut dia, Kalimantan adalah pilihan yang paling strategis dengan berbagai kelebihannya secara geografis.