Jumat 18 Jan 2013 15:49 WIB

Ekonom: Pemindahan Ibu Kota Jadi Keharusan

Banjir di kawasan Monas
Foto: arsipnasional
Banjir di kawasan Monas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu Kota Jakarta kembali dikepung banjir. Setiap kali terendam banjir, usulan untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta pun selalu bergulir.

Ekonom Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan wacana pemindahan ibu kota Jakarta tak boleh berhenti sebagai usulan-usulan pepesan kosong para tokoh politik.

''Saya kira ini waktunya memulai tahapan realisasi wacana pemindahan ibu kota,'' ujar Dahnil kepada Republika Online (ROL), Jumat (18/1).

Menurut Dahnil, pemerintah pusat harus mulai melakukan studi kelayakan mengenai daerah baru yang akan menjadi pusat pemerintahan RI.

''Pemindahan Ibu Kota dan pusat pemerintah sudah menjadi keharusan. Ini harus menjadi prioritas jangka panjang pemerintah. Dan itu harus sudah dimulai dari sekarang,'' tegas Dahnil.

Ia menilai pemindahan pusat pemerintahan setidaknya dapat menjadi salah satu cara menggiring pergeseran pusat pertumbuhan ekonomi dari Jakarta dan Jawa ke daerah lain di Indonesia,

''Selama ini semua pusat kegiatan ekonomi, politik dan pemerintahan  terpusat di Jakarta,'' tuturnya.

Dahnil optimistis pemindahan ibu kota negara ke daerah lain akan mendorong pergeseran pusat aktivitas dan pertumbuhan ekonomi. ''Ini bisa menjadi salah satu solusi memperkecil kesenjangan ekonomi di Indonesia.''

Menurut dia, Kalimantan adalah pilihan yang paling strategis dengan berbagai kelebihannya secara geografis.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement