Jumat 18 Jan 2013 16:16 WIB

Umat Syiah Jadi Target Serangan Bom di Irak

Rep: Hannan Putra/ Red: Karta Raharja Ucu
Bom mobil, salah satu serangan terhadap penganut Syiah di Irak yang diluncurkan pada perayaan Arbain, 31 Desember 2012 lalu.
Foto: ISLAMIC INVITATION TURKEY
Bom mobil, salah satu serangan terhadap penganut Syiah di Irak yang diluncurkan pada perayaan Arbain, 31 Desember 2012 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Dua belas orang tewas dan 64 lainnya terluka akibat serangkaian serangan bom di Irak, yang berlangsung sejak Kamis (17/1).

Kantor berita Alwatan.com, Jumat (18/1) melaporkan target serangan bom tersebut adalah umat Syiah yang tinggal di Karbala dan Hawija.

Pejabat keamanan dan pihak medis setempat mengatakan ledakan paling mematikan terjadi di Dujail, 60 kilometer (35 mil) di utara Baghdad.

Dua serangan bom hanya berselang dua menit, dan menewaskan tujuh orang. Bom mobil juga mengguncang Kota Hilla yang terletak di selatan Baghdad. Aksi bom mobil tersebut meregut lima orang tewas dan belasan orang terluka.

Dalam sehari, bom terus meletup di beberapa titik di Hawija dan Karbala. Namun bom yang meledak di Hawija tidak memakan korban jiwa atau terluka. Sedangkan bom yang meledak di Karbala sedikitnya melukai 17 orang.

Serangan terhadap penganut Syiah kian gencar. Sehari sebelumnya, korban yang tewas mencapai 42 orang.

Serangan bom yang terjadi di Baghdad dan di utara ibukota tersebut dianggap sebagai hari paling mematikan di Irak dalam satu bulan terakhir.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement