REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo akan membongkar dua baliho reklame yang ada di lokasi jebolnya tanggul Banjir Kanal Barat di kawasan Latuharhary.
"Jadi penyebab atau tidak, dua baliho reklame itu akan dipotong, dibongkar semuanya," kata Jokowi saat meninjau lokasi jebolnya tanggul Banjir Kanal Barat Latuharhary, Jakarta, Jumat (18/1).
Jokowi mengatakan belum bisa memastikan apakah konstruksi baliho reklame itu yang menyebabkan tanggul tanah di Latuharhary menjadi lemah, sehingga akhirnya jebol diterjang luapan air.
Karenanya, Jokowi belum bisa memastikan apakah akan ada sanksi atau tidak terhadap pemilik baliho reklame itu.
"Nanti akan kita lihat apakah memang baliho reklame itu penyebabnya," ujarnya.
Di sekitar lokasi jebolnya tanggung Kanal Banjir Barat ada dua baliho reklame yang berdiri. Salah satu konstruksi baliho dua tiang itu bahkan berada tepat di bawah lokasi jebolnya tanggul.
Sementara, baliho reklame lainnya berada sekitar 50 meter sebelah utara lokasi jebolnya tanggul.
Yusak (69), warga Latuharhary menduga jebolnya tanggul Kanal Banjir Barat karena konstruksi baliho reklame itu. Air yang meluap melewati tanggul beton mengikis tanah yang ada di antara dua tiang konstruksi baliho reklame itu.
"Saya mengira penyebabnya memang konstruksi reklame itu. Kalau jebolnya 50 meter ke utara, pasti rumah-rumah penduduk terkena banjir," katanya.
Sebelumnya, hujan deras yang melanda ibukota telah menyebabkan Jakarta kebanjiran. Kanal Banjir Barat tidak mampu menahan aliran deras, sehingga air meluap melewati tanggul beton dan menerjang tanggul tanah yang ada di sebelah tanggul beton.
Jebolnya tanggul Kanal Banjir Barat di kawasan Latuharhary telah menyebabkan air menggenangi jantung ibukota seperti Bundaran Hotel Indonesia. Air juga sempat menggenangi Istana Kepresidenan yang berada di Jalan Medan Merdeka Utara.