Jumat 18 Jan 2013 20:57 WIB

Palestina Sebut Pameran Herodes Kedok Ideologis

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Seorang staf Museum Nasional Israel mengerjakan satu artefak untuk mempersiapkan pameran Herodes.
Foto: AP
Seorang staf Museum Nasional Israel mengerjakan satu artefak untuk mempersiapkan pameran Herodes.

REPUBLIKA.CO.ID, Israel akan menggelar pameran yang diklaim menghadirkan peninggalan Raja Herodes, penguasa Yudhea yang memerintah Yerusalem. Pameran akan dibuka 12 Februari mendatang di Museum Nasional Israel.

Mendengar rencana itu,  Palestina menyesalkan tindakan Israel yang tak berkordinasi dengan Palestina. "Penggalian adalah contoh lain dari pemanfaatan ilmu arkeologi dan sejarah untuk tujuan ideologis, ujar Wakil Menteri Wakaf dan Warisan Budaya Palestina, Hamdan Taha

"Ini jelas tidak dimaksudkan sebagai jembatan perdamaian antara kedua bangsa," ujarnya seperti dikutip alarabiya.net, Jumat (18/1)

Menurut Taha, penggali benda peninggalan sejarah di Tepi Barat tanpa izin Palestina merupakan pelanggaran terhadap konvensi internasional yang mengatur masalah tersebut.   "Yang terpenting kami bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan," kata dia.

 

Sementara itu, Snyder berdalih pihaknya belum menerima keluhan dari otoritas Palestina. Ia mengatakan Israel bertanggung jawab atas setiap bentuk peninggalan bersejarah di Tepi Barat.

"Kami akan mengembalikan semua ke tempat asal setelah pameran selesai," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement