REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kerusakan akibat pergerakan tanah di Kampung Cipacing, Desa Cibitung, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi bertambah banyak. Jumlah rumah yang mengalami kerusakan mencapai sebanyak 23 unit rumah.
Rinciannya adalah sebanyak dua rumah rusak berat, dua rumah rusak sedang, dan sisanya sebanyak 19 unit mengalami kerusakan ringan.
‘’Selain itu, ada lima unit rumah lainnya yang terancam,’’ terang Camat Sagaranten, Tamtam Alamsyah, kepada wartawan.
Tamtam mengatakan penyebab terjadinya pergerakan tanah masih diselidiki tim teknis Pemkab Sukabumi. Namun, pergerakan tanah berupa retakan tanah dan longsor terjadi ketika terjadi hujan.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo, mengatakan akan mencari tahu penyebab terjadinya pergerakan tanah. Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) yang akan melakukannya.
Pada Senin (21/1), pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Distamben terkait permasalahan tersebut.