Ahad 20 Jan 2013 10:17 WIB

BTN Serahkan Bantuan Korban Banjir

Rep: Mutia/ Red: Dewi Mardiani
Banjir masih menggenangi sejumlah kawasan di ibu kota, Ahad (20/1).
Foto: FOTO ANTARA/Fanny Octavianus/pd/13.
Banjir masih menggenangi sejumlah kawasan di ibu kota, Ahad (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyerahkan sejumlah bantuan untuk ribuan warga korban banjir di Kelurahan Pluit dan Puri Kembangan, Jakarta Barat. Bantuan tersebut berupa 1.500 paket perlengkapan pribadi dan makanan.

Corporate Secretary BTN, Rahmat Nugroho, mengatakan bantuan ini merupakan bagian dari corporate responsibility (CSR) 'Bank BUMN Peduli' dari BTN. "Harapannya semoga warga yang ada di pengungsian sedikit terbantu untuk meringankan beban mereka," kata Rakhmat kepada ROL di Pluit, Jakarta Barat, Ahad (20/1).

Rakhmat memaparkan BTN sudah menyalurkan bantuan ke empat titik hingga saat ini. Di antaranya 1.500 paket bantuan di wilayah Pluit dan Puri Kembangan pada hari ini, serta 1.000 paket bantuan untuk wilayah Mangga Dua, dan Kampung Pulo pada 18 Januari lalu.

Di Pluit, bantuan diutamakan untuk warga Kecamatan Penjaringan yang berada di pengungsian. Jenis bantuannya berupa paket selimut, sarung, baju koko, pakaian wanita, mi instan, dan air mineral. "Program ini akan berlanjut hingga pasca banjir. Nanti, kami akan salurkan bantuan untuk pemulihan kesehatan warga setelah bencana," ujar Rakhmat.

Dijumpai terpisah, Wakil Lurah Pluit, Depika Romadi, memaparkan banjir di Kawasan Pluit menyentuh tiga titik, yaitu Muara Angke, Muara Karang, dan Pluit. Di Angke, banjir dengan intensitas ringan menimpa keluarga nelayan setempat. Sedangkan di Muara Karang dan Pluit, banjir menimpa warga yang sebagian besarnya keluarga kalangan menengah ke atas.

"Kondisi terparah adalah banjir di Kawasan Pluit," kata Depika kepada ROL. Banjir di Muara Karang menimpa 15 ribu hingga 20 ribu penduduk. Titik tertinggi adalah Kawasan Greenday, Karang Utara, dan Karang Ayu, dimana ketinggian air mencapai satu meter.

Banjir di Pluit memenuhi hampir seluruh kawasan yang bersampingan dengan Kali Karang. Ketinggian air, kata Depika, sudah mencapai 2,5 meter. Jumlah penduduk yang masih terperangkap mencapai 15 ribu orang. Di sekitar Waduk Pluit, ada kelompok masyarakat tanpa identitas (grey area) yang ikut menjadi korban.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement