Ahad 20 Jan 2013 10:37 WIB

Aktivis Bunuh Diri, Oposisi Salahkan Pemerintah Rusia

Bendera Rusia
Bendera Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Oposisi Rusia, Sabtu (19/1), menyebut pemerintah bertanggung jawab atas aksi bunuh diri yang dilakukan seorang aktivis yang permohonan suakanya ke Belanda ditolak.

"Kami menilai tanggung jawab atas kematian ini ada di tangan pihak berwenang Rusia, yang membuat (Alexander Dolmatov) meninggalkan negeri ini," kata Dewan Koordinasi Oposisi Rusia (ROCC) dalam pernyataannya seperti dilaporkan AFP, Ahad (20/1).

"Pada waktu yang bersamaan, kami mengemukakan keprihatinan kami atas sikap pihak berwenang Belanda," katanya.

Dolmatov meninggalkan Rusia tahun lalu setelah pihak berwenang memeriksa rumahnya pada bulan Juni untuk menentukan perannya dalam sebuah aksi unjuk rasa yang digelar di luar Kremlin menjelang pelantikan Presiden Vladimir Putin untuk periode ketiganya, bulan lalu.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan aktivis itu melakukan bunuh diri di pusat penahanan, lokasi ia ditempatkan setelah permohonan suakanya ditolak.

ROC mengatakan pihaknya melakukan pendekatan dengan Dewan Eropa, Badan Pengungsi dan Hak Asasi Internasional PBB terkait hal itu. "Kami juga meminta pemerintah Belanda menyelidiki situasi terkait penolakan suaka bagi Alexander Dolmatov dan penyebab kematiannya," katanya.

Aktivis oposisi itu adalah anggota dari kelompok Rusia lain yang dipimpin oleh penulis dan pembangkang kiri radikal, Eduard Lomonov, kata teman-temannya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement