REPUBLIKA.CO.ID, Penjara Guantanamo yang diisukan sebagai 'neraka' bagi para tahanan telah menjadi kecaman beberapa pihak. Salah satunya Rusia yang mengeluarkan larangan bagi mantan kepala penjara di Guantanamo, Admiral Jeffrey Harbeson, untuk masuk ke Rusia.
Pemerintah Rusia mengaku, larangan tersebut sebagai balasan terhadap tindakan Amerika Serikat (AS) yang dahulu pernah melarang pejabat Rusia untuk masuk ke AS.
Rusia juga beralasan larangan yang dikeluarkannya karena pejabat AS tersebut terlibat beberapa kasus pelanggaran HAM yang diduga kuat terkait perlakuan para tahanan di penjara Guantanamo saat ia menjabat.
Pernyataan larangan tersebut disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Andrey Denisov, Ahad (20/1). “Kami telah melarang masuk seorang pejabat AS yang kami anggap sebagai pelanggar HAM. Pejabat itu pernah menjadi kepala penjara Guantanmo,” ungkap Denisov, seperti dikutip Reuters (20/1).
Jeffrey Harbeson adalah seorang pejabat AS yang sempat memimpin pangkalan Angkatan Laut AS di Teluk Guantanamo sebelum ia menjadi kepala penjara. Pangkalan yang dipimpinnya juga mempunyai ruang tahanan untuk menahan tersangka teroris yang ditangkap militer AS.
Saat ini, Harbeson masih menjabat di Departemen Pertahanan AS yang mengurusi hubungan dengan negara-negara Eropa, NATO, dan Rusia.