REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA Saat ini dinilai ada kekuatan besar dalam keluarga besar Nasdem. Yakni kubu Surya Paloh dan kubu Harry Tanoesudibjo. Demikian penilaian yang disampaikan Ketua DPW GPND DKI Jakarta, Rizky Aprilia yang baru saja diberhentikan oleh Ketua Umum GPND, Martin Manurung.
Mnjelang pelaksanaan Kongres partai dan pembukaan pendaftaran calon legislatif, Rizky menilai gesekan kedua kubu itu kian kuat. Meski dengan tegas menyatakan GPND bersikap netral, Rizky menilai selama ini yang berjalan sesuai mekanisme adalah cara kepemimpinan Harry Tanoesudibjo.
"Pak Surya kan tidak sesuai mekanisme. Sebetulnya kami dukung siapa saja, asal sesuai aturan dan mekanisme yang jelas," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Nasdem, Patrice Rio Capella dengan tegas membantah terjadi perpcahan dalam internal partai. Walaupun beberapa anggta GPND yang terlibat konflik menjabat dalam kepengurusan Partai Nasdem, menurut Rio, hal tersebut tidak mengganggu aktifitas dalam partai.
"Garda Pemuda itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan Partai Nasdem. Kalaupun ada yang menjadi pengurus partai, tidak menimbulkan gejolak dalam internal partai," kata Rio.
Tetapi Rio tidak mengelak jika terjadi dinamika politik dalam tubuh partai Nasdem. Sebagai parpol baru dan dipenuhi banyak kepala, ia menganggap dinamika tersebut sebagai hal yang wajar.
"Golkar saja ada banyak faksi, KNPI saja terbelah dua, PSSI juga terbelah. Itu hal yang wajar dalam organisasi," jelas Rio.
Keberadaan Faksi Surya Paloh dan Faksi Harry Tanoesudibjo, disebut Rio sengaja dimunculkan pihak-pihak tertentu untuk mengguncang Nasdem. Partai yang mengusung tema restorasi untuk perubahan itu memiliki mekanisme dalam pemilihan Ketua Umum partai.
Sehingga, lanjut Rio, tidak perlu diperdebatkan siapa yang akan terpilih menjadi Ketua Umum.Sebab, siapapun yang terdaftar dalam Majelis Nasional Partai berhak mencalonkan diri sebagai Ketua Umum. Pda kongres Partai Nasdem yang akan berlangsung pada 25 Januari nanti, rotasi kepengurusan itu, menurut Rio memang akan dilakukan.