REPUBLIKA.CO.ID, PENJARINGAN -- Banjir di beberapa wilayah Jakarta sejak Sabtu (19/1), mulai surut. Tapi belum terjadi di Pluit, Jakarta Barat. Sebagian besar wilayah ini masih terendam hingga sedada orang dewasa. Anak-anak terlihat berenang di dalam air banjir, perahu rakitan bahkan gerobak dipakai warga untuk mengungsikan barangnya.
Toko-toko tutup. SPBU tak beroperasi. Restoran terendam. Tempat usaha guci hingga tanaman tertutup air. Tak ada aktivitas.
Puluhan perahu karet, gerobak perahu, perahu rakitan melintas bergantian. Tampak warga yang naik gerobak perahu duduk diatas sementara tiga orang menarik perahu itu, melewati banjir.
Setelah melewati Mall Emporium Pluit dan Pluit Junction, genangan air semakin tinggi. Dibandingkan dari Jalan Jembatan Dua, wilayah ini semakin sepi dan tidak terurus. Deru helikopter terdengar jelas sedang mengudara.
Sebuah showroom mobil di Jalan Pluit Sakti adalah salah satu tempat yang selamat dari rendaman air banjir. Mobil mewah dari Porsche hingga BMW masih terparkir mulus di dalam ruang kantor. Air tidak menyentuh sedikitpun ruang kantor. Setelah diperhatikan, bangunan gedung showroom itu memang agak tinggi dibandingkan bangunan lain di sekitarnya.
Satu buah mobil sedan dan Innova terparkir dan terendam begitu saja di sebuah halaman kantor di Jalan Pluit Sakti. Tak ada tanda-tanda pemiliknya di sekitar situ.
Genangan air sudah melewati tinggi ban mobil. Tidak jauh dari situ, mobil Honda Jazz putih, Avanza krem dan tiga mobil lainnya terendam setinggi 70 cm. Belum lagi mobil-mobil lain yang terparkir dan terendam di dalam perumahan Pluit Indah.
Di Mall Pluit Village juga terendam. Di lobi utama, sebuah mobil Fiesta jazz putih kecil berpita terparkir. Di bagian bawahnya diganjal tatakan. Ban mobil nya basah karena rendaman, tapi tak sampai merendam mesin mobil. Mobil ini sekiranya hadiah undian kepada pengunjung mall yang rajin berbelanja disana.
Sayang sekali di kawasan mewah Pluit ini pun tak terbebas dari banjir. Air bah kiriman dari Muara Angke dan Muara Karang menjadikan wilayah ini kumuh, bau dan penuh sampah dampak banjir. Padahal langit Jakarta telah terang dan hujan tidak lagi turun.