Ahad 20 Jan 2013 17:08 WIB

Campur Tangan Prancis di Mali Hampir Selesai?

Rep: bambang noroyono/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
 Seorang tentara Perancis berdiri di antara dua jet tempur Mirage F1 di pangkalan udara militer Mali di Bamako, Senin (14/1). (Reuters/Joe Penney)
Seorang tentara Perancis berdiri di antara dua jet tempur Mirage F1 di pangkalan udara militer Mali di Bamako, Senin (14/1). (Reuters/Joe Penney)

REPUBLIKA.CO.ID, ABIDJAN -- Intervensi militer Prancis di Mali segera berakhir. Pengambilalihan operasi militer akan diserahkan ke militer gabungan negara-negara Afrika Barat (ECOWAS).

Namun belum diputuskan kapan pergantian komando tersebut dilaksanakan. Pemimpin ECOWAS bersama Prancis berkumpul di Ibu Kota Pantai Gading, Sabtu (19/1). Mereka membahas estafet komando invansi militer dan pendanaan perang di Mali.

Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius mengatakan, ''kami (Prancis) tidak bermaksud menggantikan peran ECOWAS,'' seperti dikutip Reuters, Ahad (20/1). Ia menegaskan negaranya tidak punya niat menyapu pekarangan orang lain.

Mali, ujarnya memiliki legitimasi kuat untuk mempertahankan pemerintahannya. Dia mengatakan negara-negara tetangga punya misi perbantuan militer dan keuangan yang sama. Fabius mendorong negara-negara donor, untuk memberikan komitmen serupa.