REPUBLIKA.CO.ID, YANGON--Pasukan Myanmar dilaporkan menyerang posisi-posisi pemberontak di daerah Kachin Ahad (20/1). Serangan dilakukan kendati sudah ada perintah gencatan senjata dari presiden dan undangan kepada pemberontak menghadiri perundingan perdamaian.
Pernyatan itu diungkap seorang juru bicara pemberontak dan satu sumber setempat. Presiden Thein Sein mengeluarkan perintah gencatan senjata kepada pasukan di daerah La Ja Yang, Kacin dekat perbatasan dengan China, area pertempuran sengit berkobar.
Gencatan senjata itu menurut rencana mulai berlaku Sabtu pagi. Tapi Kolonel James Lum Dau, juru bicara pemberontak Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA) yang berpangkalan di Thailand, kepada Reuters mengatakan tentara terus melancarkan serangan akhir pekan, baik di La Ja Yang dan di tempat-tempat lain negara itu.
Satu serangan di La Ja Yang dari sekitar 08.00 waktu setempat Ahad (08.30 WIB) melibatkan artileri dan infantri, katanya. Gencatan senjata 17 tahun dengan KIA ambruk Juni 2011 dan pertempuran terutama meningkat dalam pekan-pekan belakangan ini.
Dua bulan pertempuran telah menyebabkan puluhan ribu orang terlantar. Sejumlah pengamat menyatakan keraguan mereka tentang ketulusan bagi semua reformasi politik dan ekonomi yang dicanangkan Thein Sein di Myanmar.