REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BAHARU -- Perdana Menteri (PM) Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak menilai masalah iman dan prinsip-prinsip Islam tidak bisa dikompromikan apalagi dipolitisisir. Demikian komentarnya terkait perdebatan penggunaan kata "Allah" versi Melayu.
"Umat Islam negera ini harus menolak dan tidak memberikan dukungan mereka terhadap upaya tertentu yang dilakukan kalangan tertentu untuk membingungkan dan membuat Muslim menyimpang dari kepercayaannya," kata dia seperti dikutip News Strait Times, Ahad (20/1).
Menurut Najib, sekjen partai oposisi, DAP, Lim Guang Eng telah melakukan hal yang keliru mengapa harus mendukungnya. Apa yang dilakukannya telah melukai perasaan umat Islam.
"Umat Islam tidak pernah memiliki niat untuk menyakiti perasaan non-Muslim, dan sebaliknya, ada kesepakatan sosial yang telah menjamin perdamaian dan harmoni di negara ini.