REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak mudah bagi Bambang Pamungkas melepaskan kostum Persija Jakarta dan menggantikannya dengan yang lain. Bepe, sapaan akrabnya, memutuskan beristirahat sejenak dari sepak bola Indonesia setelah tak lagi menjadi bagian skuat Macan Kemayoran.
12 tahun kebersamaan Bepe dan Persija harus berakhir pada pekan ini. Pemain bernomor punggung 20 tersebut tak juga tercantum dalam daftar pemain Persija hingga batas akhir registrasi pemain kub-klub Liga Super Indonesia musim ini pada Jumat (18/1).
Bepe dan manajemen tak menemui kesepakatan mengenai penandatanganan kontrak baru. Bagi Bepe, Persija telah menjadi sebagian hidupnya. Tak mudah untuknya melupakan semua kenangan yang telah dilaluinya.
Melalui siaran program Jakarta Football Community yang digagas salah satu radio Indonesia, Sabtu (19/1) malam WIB, Bepe menyampaikan segala keluh kesahnya. Bepe mengungkapkan, 12 tahun bersama Persija bukanlah waktu singkat. Berbagai hal telah dialaminya, baik itu baik dan buruk.
"Bersama Persija, saya pernah mengalami patah kaki, menjadi juara, pemain terbaik. Butuh waktu untuk mengesampingkan semua itu," ucap Bepe.
Saking cintanya kepada Persija, pria kelahiran Semarang ini memutuskan untuk tidak dulu memperkuat klub lain dalam beberapa waktu kedepan. Terasa berat baginya jika harus bermain sebagai pemain lawan Persija.
"Di putaran pertama, saya akan istirahat dulu dari sepak bola Indonesia. Terlalu berat setelah 12 tahun bersama Persija kemudian harus tampil sebagai lawan menghadapi Persija," lanjut Bepe.
Meski begitu, Bepe mengatakan bahwa ini bukanlah perpisahan selamanya dengan Persija dan para The Jakmania. Bepe tetap membuka pintu lebar-lebar bagi Persija untuk kembali merekrutnya.
"Bagi saya Persija adalah segalanya. Kapanpun manajemen membutuhkan saya, saya siap. Manajemen tahu bagaimana harus menghubungi saya," kata Bepe.
Ketua Umum Persija Jakarta, Ferry Paulus membenarkan Bepe sudah tak lagi bersama Persija. Ferry mengatakan, manajemen sudah berupaya mempertahankan Bepe dengan mengajukan kontrak baru, namun Bepe tak juga memberikan jawaban sehingga tidak terjalin kesepakatan.
Dikatakan Ferry, manajemen terus menunggu hinga batas terakhir pendaftaran pemain LSI. Karena Bepe tak memberikan jawaban, Persija akhirnya pun tidak mendaftarkan Bepe sebagai pemain.
"Tidak ada jawaban dari yang bersangkutan setelah manajemen beberapa kali mencoba menghubungi. Bukan hanya tidak mengangkat telepon, pesan BBM (Blackberry Messenger) pun tidak dibalasnya," kata Ferry saat ditemui wartawan di Jakarta, Sabtu petang (19/1).