REPUBLIKA.CO.ID, COTONOU -- Benin menambah jumlah tentaranya untuk membatu Mali menjadi 650 tentara dari 300 yang direncanakan sebelumnya. Tentara Benin menjadi bagian pasukan Afrika yang bertujuan membantu Mali merebut kembali wilayah utara yang dikendalikan kelompok gerilyawan.
''Presiden Thomas Boni Yayi telah memutuskan bahwa kita menambahkan 350 tentara dari sebelumnya 300 tentara untuk membuat satu batalion", kata Laksamana Muda Denis Houssou Gbessemehlan, kepala staf pertahanan Benin, kepada AFP melalui telepon.
Sekitar 50 tentara Benin berangkat ke Mali antara Jumat dan Sabtu. "Lainnya juga akan segera berangkat," katanya tanpa memberikan rincian.
Sekitar 2.000 anggota Misi Internasional untuk Mali diharapkan akan dikerahkan sejak sekarang sampai 26 Januari.
Delapan negara Afrika barat yakni Nigeria, Togo, Benin, Senegal, Nigeria, Guinea, Ghana dan Burkina Faso serta Chad telah mengumumkan kontribusi mereka terhadap misi yang akan terdiri 5.800 prajurit. Mereka akan mengambil alih pimpinan operasi dari Prancis.
Prancis, yang meluncurkan operasi untuk mendorong mundur gerilyawan, mengatakan telah mengerahkan 1.400 tentaranya di Mali. Kontingennya secara bertahap akan ditingkatkan menjadi 2.500 tentara.
Dewan Keamanan PBB telah menyetujui mengirimkan kekuatan 3.300 tentara untuk Mali.