REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Lumut Balai dinyatakan siap beroperasi. Setelah beroperasi, maka akan menjadikan Palembang sebagai penyuplai energi terbesar di Sumatera Selatan.
Ini lantaran pembangkit listrik dari energi terbarukan panas bumi (geothermal) akan menghasilkan listrik 2x110 MW. "PLTP Lumut Balai akan siap beroperasi 2014," kata Bupati Kabupaten Muara Enim Muzakir Sai Sohar, Senin (21/1).
PLTP Lumut Balai yang dibangun PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) merupakan proyek pembangkit listrik geothermal pertama di Sumatera Selatan. Tepatnya, di Desa Penindaian, Kecamatan Semende Darat Laut, Kabupaten Muara Enim.
Berdasarkan keterangan sekretaris perusahaan PT PGE, telah ada perjanjian jual beli listrik (PJBL) untuk PLTP Lumut Balai Unit I, II, III dan IV dengan PT PLN.
PJBL ini bertujuan untuk percepatan pengembangan geothermal secara nasional. PT PGE dan PT PLN telah sepakat untuk menetapkan harga dasar tenaga listrik untuk PLTP Lumut Balai Unit I, II, III dan IV sebesar 7,530 sen dolar AS per kWh.
Penandatanganan PJBL ini merupakan bentuk komitmen PGE untuk melaksanakan dan merealisasikan program 10 ribu MW tahap II. Sebagaimana tertuang dalam Perpres Nomor 4/2010 dan Permen No 15 tahun 2010.
Selain PLTP Lumut Balai, di Kabupaten Muara Enim juga akan dibangun PLTP Rantau Dedap. Menurut Bupati Muzakir, PLPT Rantau Dedap dibangun dengan kapasitas 2 x 110 MW.
"PLTP Rantau Dedap ini direncanakan beroperasi pada 2016."
PLTP Rantau Dedap yang berlokasi di di Desa Segamit, Kecamatan Semende Darat Ulu dibangun perusahaan swasta nasional PT Supreme Energy. PLTP Rantau Dedap ditargetkan bakal menghasilkan listrik 1734,5 GWh per tahun.