REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kawasan elit tidak luput dari banjir Jakarta. Meski begitu, tergenangnya beberapa kawasan rumah mewah seperti Kelapa Gading dan Pluit dinilai tidak akan membuat harga rumah mewah turun.
Pengamat properti Ali Tranghanda mengungkapkan, perumahan elit memiliki kecenderungan dalam mempertahankan harga. "Karena pemilik rumah mewah biasanya memiliki pegangan harga (holding power) yang kuat," tutur dia.
Ia mencontohkan, perumahan elit kawasan Kelapa Gading dahulu diprediksi harganya turun 20 persen akibat banjir 2007. Namun tidak terjadi karena umumnya pemilik rumah takkan melepas harga dibawah harga pasaran.
Selain itu, lanjut dia, perumahan elit juga sudah mengintegrasikan antara residensial dengan komersial atau pusat perbelanjaan. Menurutnya, perumahan seperti Kelapa Gading sudah terintegrasi dengan pembangunan mal, pusat jual-beli mobil dan ruko-ruko.
Lagipula, pemilik rumah mewah juga mungkin memiliki rumah lebih dari satu. Mereka pun tidak masalah jika ia tetap menahan harga rumah dilevel atas. Kondisi ini berbanding terbalik dengan perumahan kelas menengah.
Jika banjir melanda residensial kelas sederhana dan menengah, ia memastikan harga rumah di kawasan tersebut akan turun.
Pemilik rumah sederhana umumnya, tutur dia tak memiliki penahan kuat untuk menjaga harga. Karena dengan kondisi keuangan seadanya, pemilik rumah tentu memilih opsi mengurangi harga daripada terkena banjir terus menerus.