REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dalam siaran persnya Senin (21/1) mengingatkan warga Ibu Kota Jakarta untuk mewaspadai luapan air laut.
Luapan tersebut diperkirakan terjadi mulai hari ini, Senin (21/1) sampai dengan Ahad (27/1). Diperkirakan air pasang akan menambah tinggi air banjir di kawasan utara dimulai sekitar pukul 09.00 WIB.
Menurut BMKG, air pasang cenderung makin hingga Ahad mendatang. Pada Senin diperkirakan air pasang setinggi 0,94 meter. Selasa (22/1) diperkirakan setinggi 0,97 meter. Rabu (23/1) diperkirakan 0,99 meter. Kamis (24/1) diperkirakan pasang tertinggi, yakni hingga 1 meter. Ahad (27/1) hingga akhir Januari diperkirakan luapannya kurang dari 1 meter.
BMKG juga memperkirakan peluang hujan lebat terjadi sejak hari ini hingga akhir pekan, sehingga masyarakat tetap diimbau waspada, meski cuaca di sebagian wilayah Jakarta pada Senin pagi (21/1) cerah.
Kepala Subbidang Informasi Meteorologi BMKG, seperti dikutip situs www.setkab.go.id, Hary Tirto, sehari sebelumnya memprediksi intensitas hujan akan kembali meninggi di wilayah Jadebotabek pada Rabu (23/1). Diperkirakan cuaca ekstrem di Indonesia akan berlangsung hingga Februari mendatang. Hujan deras disertai angin kencang, dan gelombang tinggi masih akan tetap terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
BMKG mengimbau warga tetap waspada akan datangnya banjir rob di kawasan Teluk Jakarta, dan hujan lebat yang masih mengincar hingga pertengahan Februari mendatang. Hujan merata dengan intensitas sedang, diprediksi masih akan terjadi di kawasan utara Jakarta.
Warga juga diminta mewaspadai datangnya banjir rob yang diperkirakan mencapai puncak pada 23 hingga 26 Januari mendatang. "Cuaca itu fluktuatif, tapi berdasarkan perkiraan hujan lebat masih berpotensi di pertengahan Januari hingga Februari," katanya.
Diberitakan sebelumnya, banjir besar melanda Jakarta pada Kamis 17 Januari lalu. Sebagian besar wilayah Ibu Kota terendam dengan kedalaman air bervariasi. Banjir ini disebabkan meluapnya sejumlah sungai dan tanggul jebol hingga air masuk ke pemukiman penduduk, ruas-ruas jalan, juga gedung perkantoran.