REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemindahan ibu kota dianggap akan mengeluarkan biaya yang mahal. Bahkan, lebih mahal ketimbang memperbaiki Jakarta.
"Harus dievaluasi secara komprehensif, apakah memang itu jalan terakhir. Kalau pindah, ibu kota yang dituju sudah siap atau belum," kata Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang, saat dihubungi, Senin (21/1),
Menurutnya, lebih baik pemerintah berkonsentrasi untuk memperbaiki infrastruktur yang ada di Jakarta. Pasalnya, jika pindah, maka Indonesia akan memerlukan banyak anggaran untuk membangun fasilitas penunjang, semisalnya bandara.
Jakarta, jelas dia, merupakan kota yang memiliki fasilitas lengkap. Baik untuk bisnis atau pemerintahan.
Namun, ujar dia, pemerintah bisa mempertimbangkan untuk memindahkan kantor-kantor departemen tanpa harus memindahkan ibu kota.