REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Ahmad Rofiq, yang yang memilih mengikuti langkah Hary Tanoe untuk mengundurkan diri, menyatakan sistem yang ada di internal Nasdem sudah tidak lagi kondusif.
Rofiq bersama rekan-rekan pengurus Nasdem sudah berusaha sekuat tenaga meluruskan partainya agar tetap berjalan seperti misi awal mereka. Namun, kekompakan dan sistem yang dibangun dari awal memang tidak bisa dipertahankan lagi.
"Saya mundur dengan sebulat-bulatnya," ungkap Rofiq saat diwawancara selepas konferensi persnya, Senin (21/1), di Museum Adam Malik, Jakarta.
"Masing-masing tokoh punya optimisme masing-masing. Kalau keyakinan Pak Surya (Surya Paloh) itu dengan kepemimpinannya yang besar, dia akan mampu bersaing dengan partai-partai yang besar. Itu OK, tak ada masalah. Tidak ada persoalan di situ," ungkap Rofiq.
Dia sebenarnya tidak mempersoalkan tentang siapa yang akan jadi ketua umum partai, karena hal tersebut adalah bagian dari demokrasi. Namun, yang menjadi masalah adalah caranya yang tak sesuai dengan sistem Nasdem.
"Yang kita persoalkan itu 'cara'. Bagaimana Pak Surya ingin menjadi ketua umum, kita dukung. Tapi pakailah aturan main berorganisasi. Sebab, sekali kita menabrak, maka ke depan tidak akan ada lagi yang namanya AD/ART," tambahnya.
Menurut dia, persoalannya adalah tidak ada lagi satu pemahaman yang sama. "Saya selaku sekjen ingin tertib. Kita tidak menolak orang per orang, tapi yang kita tolak adalah cara," tegasnya.