Senin 21 Jan 2013 22:45 WIB

'Kiprah Politik Hary Tanoe Seumur Jagung'

Hary Tanoesoedibjo
Hary Tanoesoedibjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kiprah politik Hary Tanoesoedibjo (HT) yang baru seumur jagung kandas pascamengundurkan diri dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Pengamat politik, Siti Zuhro menilai pengunduran diri Hary Tanoe sebagai Ketua Dewan Pakar dan Wakil Ketua Majelis Partai Nasional Demokrat, menunjukkan ia masih belum matang sebagai politikus.

"Mundurnya Hary Tanoe menunjukkan belum matangnya elite partai politik dalam mengelola perbedaan pendapat," kata peneliti senior di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu di Jakarta, Senin (21/1).

Dalam dunia politik, kata dia, perbedaan pendapat adalah suatu dinamika yang wajar terjadi. Apalagi di dalam internal suatu parpol.

Siti berpendapat sebagai parpol yang baru lahir dan langsung menjadi peserta Pemilu 2014, Partai NasDem seharusnya dapat mengelola kondisi internal di dalam tubuh organisasi politiknya.

Bahkan, belum sempat publik mengawasi kinerja Partai NasDem, partai yang dibentuk pada 26 Juli 2011 itu sudah diterpa badai perbedaan pendapat di antara para elite politiknya. "Baru dipercaya mengikuti Pemilu 2014 saja, elite partainya sudah berulah," selorohnya.

Bukannya pada persiapan partai menyongsong Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD 2014, Hary Tanoe malah mengundurkan diri pada saat partai memerlukan perannya. Tolak ukur inilah yang membuat Hary Tanoe dinilai masih mentah di dunia perpolitikan Indonesia.

Pengusaha media asal Surabaya itu resmi mengajukan surat pengunduran dirinya sebagai Ketua Dewan Pakar dan Wakil Ketua Majelis Partai NasDem, Senin siang.

Ia juga menyatakan tidak lagi menjadi anggota partai baru tersebut. "Saya sudah menyampaikan surat pengunduran diri saya secara resmi kepada Surya Paloh. Mulai hari ini, saya bukan anggota Partai NasDem," kata Hary dalam jumpa pers di Jakarta.

Hary Tanoe yang bergabung ke Partai NasDem sejak 9 Oktober 2011, tidak sepakat dengan rencana perubahan struktur kepengurusan partai, termasuk keinginan Surya Paloh menjadi Ketua Umum Partai Nasdem.

Meskipun demikian, Hary Tanoe menyatakan akan tetap berkecimpung di dunia politik. "Idealisme politik saya masih tetap akan saya jalankan," katanya dengan penuh rasa percaya diri.

Dengan pengalaman di bidang politik selama setahun lebih itu, Hary Tanoe mengklaim dirinya berperan serta membawa Partai NasDem sebagai peserta Pemilu 2014 untuk pertama kalinya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement