REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kiprah politik Hary Tanoesoedibjo (HT) yang baru seumur jagung kandas pascamengundurkan diri dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Pengamat politik, Siti Zuhro menilai pengunduran diri Hary Tanoe sebagai Ketua Dewan Pakar dan Wakil Ketua Majelis Partai Nasional Demokrat, menunjukkan ia masih belum matang sebagai politikus.
"Mundurnya Hary Tanoe menunjukkan belum matangnya elite partai politik dalam mengelola perbedaan pendapat," kata peneliti senior di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu di Jakarta, Senin (21/1).
Dalam dunia politik, kata dia, perbedaan pendapat adalah suatu dinamika yang wajar terjadi. Apalagi di dalam internal suatu parpol.