REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Anggota DPR dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menyatakan, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Bibit Waluyo saat ini memiliki popularitas paling tinggi di antara tokoh-tokoh yang akan mencalonkan diri sebagai gubernur provinsi ini.
"Akan tetapi, popularitas tinggi bukan berarti beliau (Bibit Waluyo) juga memiliki elektabilitas tinggi. Itu dua hal yang berbeda," katanya di Semarang, Senin (21/1) malam.
Ganjar yang mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Jateng melalui PDI Perjuangan itu mengatakan selain Bibit, Wakil Gubernur Jateng Rustriningsih dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Hadi Prabowo, juga memiliki popularitas tinggi.
Menurut wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Jateng VII (Kebumen, Purbalingga, Banjarnegara) tersebut, elektabilitas seseorang akan diketahui bila yang bersangkutan sudah ditetapkan sebagai calon kemudian jaringan yang dibangunnya bekerja untuk mendukung pencalonan seseorang.
"Sebagai orang yang mau mencalonkan diri sebagai cagub, saya terus terang menjual citra diri saya, yakni masih muda, komunikasi saya mudah ditangkap masyarakat, dan saya merupakan 'barang' (orang) baru," kata Ganjar yang berusia 44 tahun itu.
Ia mengatakan tidak keberatan berpasangan dengan tokoh lain, namun kalau bisa memilih ia lebih mantap berduet dengan Rustriningsih. "Saya sudah kenal lama dengan Bu Rustriningsih," katanya.
Menurut dia, ada tiga persoalan penting yang dihadapi Jawa Tengah, yakni kemiskinan, pengangguran yang masih tinggi, serta reformasi birokrasi yang belum selesai.
Bahkan, katanya, saat ini di kalangan birokrasi mulai muncul blok-blokan karena ada dukungan terhadap calon gubernur. Selain itu, jual beli jabatan juga harus dibereskan.
Ia mengungkapkan pada akhir Januari 2013, DPP PDI Perjuangan akan mengumumkan Cagub dan Cawagub Jawa Tengah yang akan bertarung dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah pada Mei tahun ini.
"Rabu (23/1) saya akan mengikuti psikotes di DPP PDI Perjuangan berkaitan dengan pencalonan gubernur. Ada beberapa nama selain saya yang memgikuti psikotes tersebut," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika