REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Cuaca buruk menyebabkan ratusan ton ikan di Keramba Jaring Apung (KJA) Waduk Cirata, Kabupaten Cianjur mati mendadak. Peristiwa tersebut terjadi dalam tiga hari terakhir ini.
Ratusan ton ikan yang mati tersebut tersebar di dua titik KJA, yakni Kecamatan Cikalongkulon dan Mande. Matinya jenis ikan Mas, Nila, dan Bawal ini menyebabkan para petani ikan KJA merugi hingga miliaran rupiah.
Seorang petani ikan KJA Blok Sangkali, Kecamatan Cikalongkulon, Bah Emen (43 tahun) kepada wartawan mengatakan, kondisi cuaca buruk mengakibatkan ikan kekurangan oksigen karena terjadi umbalan atau arus balik di dasar air (up welling).
Kondisi ini menyebabkan para petani ikan KJA mengalami kerugian yang besar. Pasalnya, terang Emen, petani terpaksa menjual ikannya dengan harga di bawah standar.
Saat ini harga ikan di tingkat pengepul hanya mencapai Rp 5.000 per kilogram, sedangkan pada kondisi normal seharga Rp 16 ribu per kilogram.
Petani ikan KJA lainnya di Kecamatan Mande, Yayan Taryana mengungkapkan, rata-rata ikan yang mati mencapai tiga kuintal hingga satu ton per kelompok. Untuk menghindari kerugian lebih banyak, maka para petani memanen lebih awal ikannya yang masih hidup.