REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI SELATAN -- Dinas Kebersihan (Dinsih) Kota Bekasi menargetkan lima hari untuk bisa mengangkut semua sampah pasca banjir. Dinas Kebersihan pun akan mengerahkan 99 truk sampah. ''Namun kami memfokuskan daerah-daerah yang terkena titik banjir paling parah. Seperti di Daerah Aliran Sungai Kali Bekasi, Jatiasih, Bekasi Timur, Rawa Lumbu, dan Bekasi Selatan,'' tutur Darsono, Sekretaris Dinas Kebersihan Kota Bekasi, kepada ROL, Selasa (22/1).
Di Jatiasih, menurut Darsono, pihaknya telah menyediakan sebelas truk pengangkut sampah, baik dari ukuran light truck hingga dump truck yang berukuran lebih besar. Selain itu, lima truk tinja berjalan juga sudah disiagakan oleh Dinsih Kota Bekas. Dua tangki air pembersih pun sudah dikerahkan untuk membantu warga dalam membersihkan endapan lumpur.
Darsono menambahkan, Dinsih Kota Bekasi menargetkan dalam lima hari ke depan semua sampah sudah bisa diangkut, terutama di titik banjir. ''Namun memang perlu didukung dengan pengertian warga untuk tidak membuang sampah rumah tangga sembarangan,'' ujarnya.
Terkait volume sampah selama banjir di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, pihak pengelola TPST menolak memberikan data secara rinci. Mereka berdalih data tersebut sepenuhnya sudah dipegang dan menjadi kewenangan Dinas Kebersihan Pemprov DKI Jakarta.
Namun, Manajer Umum TPST Bantar Gebang Batara Erwin Sinaga memprediksi bakal ada kenaikan volume sampah dibanding bulan lalu. Hal ini terjadi lantaran banjir yang sempat menggenangi Ibukota. ''Bulan lalu ada sekitar lima ribu ton sampah, dan kemungkinan besar akan bertambah pada bulan ini,'' kata Erwin kepada ROL.