REPUBLIKA.CO.ID, PBB---Pakistan mengatakan 132 militer dan polisinya tewas dalam operasi penjaga perdamaian PBB di seluruh dunia selama lima dekade terakhir, menjadikannya salah satu negara dengan jumlah kematian tertinggi diderita negara anggota dalam melayani badan dunia.
Pernyataan itu muncul saat Menteri Luar Negeri Pakistan Jalil Abbas Jilani sedang berpidato pada pembukaan satu pertemuan terbuka Dewan Keamanan PBB mengenai operasi penjaga perdamaian PBB.
Pakistan kini mendapat giliran presiden Dewan Keamanan untuk bulan Januari.
Operasi penjaga perdamaian PBB adalah instrumen penting yang digunakan oleh masyarakat internasional untuk memajukan perdamaian dan keamanan.
Peran PBB dalam pemeliharaan perdamaian diakui pada tahun 1988, ketika pasukan penjaga perdamaian PBB menerima Nobel Peace Prize. "Peran penjaga perdamaian Pakistan berakar pada keimanan kami dalam tujuan dan prinsip Piagam PBB," kata Jilani. "Partisipasi dalam penjaga perdamaian PBB ditopang oleh satu konsensus nasional dan merupakan bagian integral dari kebijakan luar negeri kami."
Menurut Jilani, Pakistan telah memberikan kontribusi lebih dari 144.711 tentara kepada 41 misi penjaga perdamaian PBB di 23 negara di lebih dari lima dekade.