REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku tak takut jika Hary Tanoesoedibjo dan Surya Paloh rujuk. Malah, hal itu akan semakin baik demi kepentingan politik nasional.
"Kami meyakini masyarakat Indonesia semakin cerdas. Tidak tergoda oleh tampilan media," kata Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq ketika dihubungi, Selasa (22/1).
Hary resmi mengundurkan diri dari Nasdem dan meninggalkan posisi ketua dewan pakar, Senin (21/1). Keputusan itu pun membuat banyak partai kepincut. Ini lantaran posisi Hary sebagai taipan MNC Group yang membawahi sebagian besar media di Indonesia.
Menurut Lufhti, dukungan media bukan menjadi satu-satunya kekuatan partai politik. Yang lebih penting justru konten perjuangan partai.
"Itu sudah menjadi rahasia umum. Masyarakat kita sangat aware terhadap konten perjuangan. Bukan masalah kemampuan, fasilitas, dan jaringan. Itu saja tidak cukup untuk masyarakat indoensia," ujar anggota Komisi I DPR tersebut.
PKS malah menginginkan agar keduanya bisa kembali dan membangun Nasdem. Termasuk melanjutkan apa yang menjadi perjuangan partai tersebut.
"PKS tidak ingin masuk ke situasi kisruh dan ikut memanaskan. Itu bukan etika PKS dalam berpolitik," tegas dia.